INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan Covid-19 di Jakarta saat ini dalam kondisi mengkhawatirkan dan butuh...
INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan Covid-19 di Jakarta saat ini dalam kondisi mengkhawatirkan dan butuh perhatian lebih dari pihak terkait penanganan pandemi.
Anies meminta masyarakat khususnya warga Jakarta untuk terus menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari demi kesehatan, keselamatan, dan terhindar dari Covid-19.
"Kami minta pada semuanya untuk taati (prokes), disiplin dan selalu tertib. Jakarta masuki fase amat genting," kata Anies seperti diberitakan sebelumnya.
Pernyataan Anies soal lonjakan Covid-19 di Jakarta ini kemudian ditanggapi oleh mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Sontak saja Ferdinand melontarkan sindiran, dia mengatakan seharusnya presiden dan Satgas Covid-19 tak main-main menangani virus di Jakarta lantaran gubernurnya sudah marah atas lonjakan kasus.
Ferdinand juga menyinggung Anies yang pada Jumat lalu berkunjung ke Sumedang, Jawa Barat untuk melakukan panen raya bersama petani.
Tanggapan tersebut disampaikan Ferdinand melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3.
Cuitan Ferdinand Hutahaean. Twitter @FerdinandHaean3
“Makanya Presiden dan Satgas Covid jangan main2 dong, ini Gubernur Jakarta sudah marah2 setelah jalan2 ke Sumedang. Presiden dan Satgas yang fokus dong urus Jakarta, jgn sampai nanti Anies makin marah kalau DKI masuk fase genting. Anies jgn dibuat marah pak, dia lg serius jalan2,” ujarnya.
Sebagai informasi, dalam sepekan terakhir, kasus aktif Covid-19 di Jakarta melonjak sekitar 50 persen, dari 11.500 pada 6 juni 2021 kini menjadi 17.400 pada Jumat, 11 Juni 2021.
Untuk positivity rate (laju pertambahan kasus) juga meningkat dari sembilan persen pekan lalu menjadi 17 persen pada Minggu. Pertambahan kasus baru dalam empat hari terakhir, setiap hari rata rata 2.000 kasus.
"Pertambahan kasus Covid-19 baru dalam empat hari terakhir, setiap hari bertambah 2.000 kasus, 2.300 kasus, 2.400 kasus, dan hari ini 2.700 kasus," katanya.
Anies juga mengatakan fasilitas kesehatan di Ibu Kota bisa kewalahan mengatasi pandemi Covid-19 bila masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan.
"Kita berpotensi menghadapi kesulitan, karena fasilitas kesehatan mungkin akan menghadapi jumlah tak terkendali apabila pasien, jumlah orang yang harus ditangani makin meningkat secara drastis," tuturnya.
Anies pun kembali meminta dua unsur yakni masyarakat dengan pemerintah dan penegak hukum, harus bekerjasama dalam penanggulangan Covid-19.
"Masyarakat jalankan 3M dan kita semua (jajaran Forkopimda) laksanakan 3T. Hari ini, malam hari ini kita kumpul bersama untuk tugas yang penting. Karenanya, saudara semuanya, perhatikan untuk segera bertindak mendisiplinkan dan melakukan penindakan, penegakan aturan, penegakan hukum di seluruh wilayah DKI Jakarta," ujarnya.***
S:PikiranRakyat