INDONESIAKININEWS.COM - Anggota DPD RI Tamsil Linrung mengklarifikasi wawancara dengan Hersubeno Arief dalam kanal Hersubeno Point. Wawanca...
INDONESIAKININEWS.COM - Anggota DPD RI Tamsil Linrung mengklarifikasi wawancara dengan Hersubeno Arief dalam kanal Hersubeno Point. Wawancara tayang 8 Juni 2021. Dengan judul video "Tamsil Linrung : Siapa Bilang Dana Haji Tak Dipakai Infrastruktur?"
Dalam menjawab pertanyaan Hersubeno, Tamsil Linrung mengaku ada penjelasan yang kurang tegas disampaikan. Sehingga perlu diklarifikasi. Agar tidak terjadi persepsi yang keliru.
Dalam wawancara tersebut, Tamsil Linrung menyampaikan Indonesia kurang sensitif dalam menempatkan duta besarnya di Arab Saudi.
Memilih duta besar yang sering mencaci maki Arab Saudi. Bahkan sering menyebut Arab Saudi sebagai negara biadab.
"Dalam kesempatan itu, saya tidak menyebut siapa yang saya maksud. Sehingga ada persepsi duta besar yang saya maksud adalah Duta Besar Pak Agus Maftuh Abegebriel," kata Tamsil Linrung dalam video klarifikasinya, Selasa 22 Juni 2021.
Menurut Tamsil Linrung orang yang dia maksud adalah orang yang diusulkan Presiden Jokowi beberapa bulan lalu ke DPR RI. Untuk ditempatkan sebagai Duta Besar Arab Saudi.
"Namanya Zuhairi Misrawi," kata Tamsil Linrung.
Tamsil mengaku memiliki bukti pernyataan Zuhairi Misrawi mencaci maki Arab Saudi. Bahkan menganggap ibadah umrah sebagai ibadah yang hanya menghambur-hamburkan uang. Hanya membantu menambah devisa Arab Saudi. Indonesia hanya dikadali.
"Kalau mau ziarah kubur dan baca Yasin saja. Tidak perlu mengeluarkan uang banyak," kata Tamsil Linrung mengulang pernyataan Zuhairi Misrawi.
Jika Zuhairi Misrawi ditempatkan di Arab Saudi untuk negosiasi menambah kuota haji, kata Tamsil Linrung, sangat tidak tepat.
"Saya kira ini betul tidak sensitif. Itulah yang saya maksud, mudah-mudahan dengan ini semua menjadi jelas," ungkapnya.
Zuhairi Misrawi adalah mantan Calon Legislatif PDIP. Pernah diusulkan menjadi duta besar (Dubes) Indonesia untuk Arab Saudi.
Zuhairi tercatat sebagai anggota tim pemenangan Joko Widodo di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.
s: suara.com