INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedang bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI ke Istana Negara me...
INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedang bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI ke Istana Negara mendatangi istana menghadap Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas mengenai lonjakan Covid-19 di ibu kota yang semakin menggila.
Tahu soal Anies dipanggil Jokowi, pemerhati sosial politik, Ferdinand Hutahaean ikut berkomentar.
Dia menilai, Jokowi memanggil gubernur DKI lantaran presiden menganggap Anies Baswedan tak bekerja mengatasi penyebaran Covid-19 di ibu kota.
Ferdinand Hutahaean ikut berkomentar. Jokowi memanggil gubernur DKI lantaran presiden menganggap Anies Baswedan tak bekerja mengatasi penyebaran Covid-19 di ibu kota.
Jelas dia, langkah tepat jika Jokowi memberi arahan pada Anies Baswedan yang disebut mantan kader Partai Demokrat ini tidak mau kerja.
“Artinya, sebelum-sebelumnya memang tidak kerja dan tidak tau mau kerja apa. Makanya setelah diarahkan oleh Presiden baru tau harus lakukan apa dan kemudian baru kerja,” tulis Ferdinand pada Rabu, 16 Juni 2021.
Lanjut dia, Anies Baswedan hanya mampu melakukan tarik rem darurat sebagai sebuah kebijakan.
Halaman:
Editor: Rizki Laelani
“Selama ini bisanya cuma kebijakan sedikit bodoh malas kerja tarik rem darurat. Tidak ada terobosan,” ungkap Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand mengaku khawatir jika Anies Baswedan kembali mengambil kebijakan rem darurat atau pembatasan sosial skala besar.
Dampak dari kebijakan itu kata dia, akan terasa pada sektor ekonomi masyarakat.
“Kemarin saya diskusi dengan beberapa rekan pengusaha. Mereka memiliki kekuatiran yang sama atas ledakan kasus covid di Jakarta," tulisnya.
"Dan kekuatiran yang sama dari mereka adalah kalau sampai Gubernur Jakarta mengambil kebijakan bodoh malas kerja dengan istilah tarik rem darurat yang menghentikan ekonomi,” cetusnya.
Ferdinand menuding, Anies saat ini hanya mementingkan safari politiknya bukan menekan angka Covid-19.***
S:Pikiran Rakyat