INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan turut buka suara menanggapi pengambilan kebijakan Komis...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan turut buka suara menanggapi pengambilan kebijakan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menghapus fasilitas kartu kredit pejabat Pertamina.
Seperti diketahui, Ahok menghapus fasilitas kartu kredit tersebut dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Selasa (15/6).
Kebijakan tersebut diambil dengan dalih penggunaannya tidak tepat sasaran dan memiliki potensi penyalahgunaan yang besar.
Lantas bagaimana tanggapan mantan bos BUMN tersebut? Berikut fakta-faktanya:
1. Tak Ambil Fasilitas Kartu Kredit
Dahlan mengatakan, selama menjabat sebagai Direktur Utama PLN dalam kurun waktu kurang dari dua tahun ia tak mengambil fasilitas kartu kredit meskipun telah disediakan.
"Jadi pada zaman saya jadi Dirut itu, Direksi memang diberi hak untuk punya kartu kredit perusahaan tapi tidak semua direksi mengambil, yang jelas saya tidak.
Artinya perusahaan memang memberi tahu ke semua Direksi boleh mempunyai kartu perusahaan dan boleh juga tidak," ujar Dahlan kepada detikcom, Kamis (17/6/2021).
2. Buat Bayar Makan
Pada kesempatan tersebut, Dahlan juga mengungkapkan pembatasan penggunaan kartu kredit perusahaan yang hanya bisa digunakan untuk biaya makan.
"Jadi hanya boleh untuk makan bersama tamu agar kami tidak ditraktir oleh rekanan. Mentraktir tamu juga nggak boleh.
Tapi kalau ada tamu yang diperlukan oleh PLN, misalnya tamu ahli kemudian diajak makan malam, kita yang mentraktir, boleh (dibayar menggunakan kartu kredit perusahaan)," ungkapnya.
Selain untuk membayar biaya makan, Dahlan ingat Direktur Keuangan saat itu mengingatkannya bahwa uang yang digunakan untuk keperluan lain harus diganti atau potong gaji.
3. Dukung Langkah Ahok
Dia menyebut, gaji pejabat BUMN sudah cukup besar sehingga ia setuju jika fasilitas tersebut dicabut atau dihilangkan.
"Setuju sekali. Karena gajinya sudah besar. Untuk mentraktir makan saja pasti mampu. Setuju," katanya.
4. Larang Pegawai Main Golf Hari Kerja
Selain sepakat dengan kebijakan Ahok hapus fasilitas kartu kredit, ternyata Dahlan juga menyoroti kebiasaan lain yaitu bermain olahraga golf di hari kerja. Menurutnya, larangan itu pun tak jauh penting dari penghapusan kartu kredit.
"Setuju, tapi lebih penting larang main golf di hari kerja. Yang paling penting mengangkat Direktur Keuangan yang cerewet!," ujar Dahlan dalam pesan singkat.
Sekedar informasi, saat menjabat sebagai Menteri BUMN, Dahlan Iskan memang kerap melakukan 'razia' Direksi yang bermain golf di hari kerja. Tak jarang beberapa diantaranya diberi sanksi hingga mengundurkan diri.
S: Tribunnews