$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

Tak Ingin Ada Dendam, Akhirnya Panglima TNI & Kapolri Pakai Pola Baru Atasi Teroris, KKB Papua Lega?

INDONESIAKININEWS.COM -  Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengunjungi langsung Papua. Diketahui, eskalasi konfli...



INDONESIAKININEWS.COM - Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengunjungi langsung Papua.

Diketahui, eskalasi konflik dengan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua meningkat usai organisasi tersebut dimasukkan dalam kategori teroris.

Dari kunjungan tersebut, Kapolri dan Panglima TNI sepakat menggunakan pola baru dalam mengatasi kebrutalan KKB Papua.

Sebelumnya, TNI menerjunkan Pasukan Setan untuk membantu Satgas Nemangkawi mengatasi KKB Papua.

Bakal ada pola baru dalam menangani kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Hal itu disampaikan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D Fakhiri setelah menggelar pertemuan tertutup bersama Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ( Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto, di Timika, Jumat (7/5/2021).

Namun, Fakhiri tidak menjelaskan secara detail soal pola baru tersebut.

"Salah satu bagian yang beliau sampaikan, tapi tentunya pola penanganan itu kita masih menunggu petunjuk dari Mabes Polri.

Mudah-mudahan kalau minggu depan sudah keluar, kita akan melakukan penyesuaian," ujarnya.

Fakhiri menuturkan, pertemuan tersebut juga membicarakan tentang proses penindakan KKB.

Penindakan, sambungnya, akan dilakukan oleh satuan kewilayahan.
 
"Pola tindak tetap sama, tapi dari yang tadinya dari pusat itu akan diserahkan ke (satuan) kewilayahan, yaitu Polda dan Kodam," bebernya.

Panglima TNI dan Kapolri mengunjungi Timika, Kabupaten Mimika, pada Jumat (7/5/2021).

Selain Kapolda Papua, pertemuan itu juga dihadiri oleh Pangdam XVII/Cenderawasih dan seluruh satgas.

Fakhiri menyampaikan, kedatangan dua jenderal bintang empat itu untuk membahas penanganan KKB.

"Memberi arahan untuk penanganan dan penegakan hukum di tanah Papua.

Karena semua perkuatannya on the spot-nya di Timika sehingga Panglima TNI dan Kapolri berkunjung ke sini untuk melihat sejauh mana Satgas Nemangkawi bertindak, dan bagaimana konsep penanganan berikutnya," ucapnya.

Panglima TNI dan Kapolri juga menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat, akademisi, dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.

Mengenai pertemuan ini, kata Fakhiri, Kapolri dan Panglima TNI ingin meminta saran bagaimana cara terbaik menangani KKB.

Kata Fakhiri, Kapolri dan Panglima TNI ingin lebih berhati-hati dalam penanganan KKB.

Ini dilakukan supaya masalah bisa diselesaikan tanpa memunculkan dendam.

"Koordinasi dengan akademisi, Komnas HAM dan tokoh masyarakat itu semua integral karena kita perlu saran dan masukan untuk melakukan tindakan yang pas.

Ini sedang berproses, tentu Kapolri dan Panglima TNI berhati-hati melaksanakan hal itu," ungkapnya.

Usai pertemuan tersebut, Panglima TNI dan Kapolri tidak memberikan keterangan pers.

Incar Daerah Segitiga Hitam

Pemerintah hingga saat ini masih terus melakukan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB).

Dari sejumlah lokasi ternyata ada daerah yang disebut Segitiga Hitam Papua, lokasi bermukin Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) paling keji.

Kini lokasi itu jadi sasaran TNI. Mengingat sebelumnya pemerintahan Jokowi sudah resmi menyebut KKB sebagai resmi melabeli KKB di Papua sebagai teroris.

Dikutip tribuntimur dari gridHot, diketahui kelompok kriminal ini memang sering membuat onar hingga melukai penduduk tak bersalah.

Polda Papua megungkapkan kalau pihaknya menemukan adanya tiga kabupaten yang kini dikuasai KKB Papua secara kejam.

Dikutip Gridhot dari Antara News, tiga kabupaten di Provinsi Papua yakni Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Lanny Jaya dijuluki sebagai jalur segitigas hitam karena selalu dikuasai kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Lanny Jaya adalah kabupaten yang terletak di wilayah Pegunungan tengah Papua.

Topografi wilayah ketiga kabupaten itu nyaris sama, yakni berbukit dan memiliki banyak lembah.

Tanah subuh, masyarakat setempat selalu memanfaatkan tanah di daerah tersebut untuk bercocok tanam, khususnya umbi-umbian.

Kabupaten Lanny Jaya dan Puncak merupakan dua kabupaten pemekaran pada tahun 2008.

Selanjutnya, Kabupaten Lanny Jaya merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya. Sementara Kabupaten Puncak merupakan pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya.

Transportasi ke tiga kabupaten ini dengan menggunakan transportasi udara atau pesawat berbadan kecil.

Selain menggunakan pesawat berbadan kecil, ketiga kabupaten tersebut bisa dilalui jalur darat dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Untuk ke Lanny Jaya misalnya dari Wamena bisa ditempuh dengan perjalanan empat jam. Sementara dari Wamena ke Puncak Jaya dapat ditempuh selama 12 jam.

Jalur-jalur ini juga hanya bisa ditempuh dengan mobil khusus yang memiliki double gardan atau masyarakat setempat menyebutkan dengan mobil Strada atau Hi-Lux.

Sepanjang perjalanan ke Lanny Jaya ataupun Puncak Jaya disuguhi dengan pemandangan yang elok.

Udara pegunungan yang sejuk dan tak jarang jalur-jalur ini berkabut, karena terletak di ketinggian.

"Kami selalu berjalan beriringan jika ada suatu kejadian penembakan atau kekerasan lainnya di jalur ini," kata Amiruddin, salah satu sopir Wamena-Puncak Jaya, ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Kamis.

Tak jarang untuk melewati jalur ini, sejumlah angkutan antar kabupaten dikawal oleh aparat keamanan.

"Ada juga jalur-jalur tertentu yang harus dilalui dengan kecepatan tinggi, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Seperti penembakan atau kekerasan lain yang biasa dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB)," tambah Amiruddin.

 

S: Tribunnews


Name

Berita,24063,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,1006,Kesehatan,29,Nasional,23091,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: Tak Ingin Ada Dendam, Akhirnya Panglima TNI & Kapolri Pakai Pola Baru Atasi Teroris, KKB Papua Lega?
Tak Ingin Ada Dendam, Akhirnya Panglima TNI & Kapolri Pakai Pola Baru Atasi Teroris, KKB Papua Lega?
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXSMNeL6WE_YtZPnQoGRc79gnO2MmeoOFc_UJ30J6owPVCqtxE6U7UFui1j15pqI3TKieBAisNSa0UK89GtD7W-48ubRZnQ4NJq_oaHIQ9rtAZa9B1u5RzPlnzqrjxRPFLfg4KLdbE8SA/w640-h364/Screenshot_2021-05-09-20-12-41-28.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXSMNeL6WE_YtZPnQoGRc79gnO2MmeoOFc_UJ30J6owPVCqtxE6U7UFui1j15pqI3TKieBAisNSa0UK89GtD7W-48ubRZnQ4NJq_oaHIQ9rtAZa9B1u5RzPlnzqrjxRPFLfg4KLdbE8SA/s72-w640-c-h364/Screenshot_2021-05-09-20-12-41-28.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2021/05/tak-ingin-ada-dendam-akhirnya-panglima.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2021/05/tak-ingin-ada-dendam-akhirnya-panglima.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy