INDONESIAKININEWS.COM - MS (19), siswi salah satu SMA di Kabupaten Bengkulu Tengah, dikeluarkan dari sekolah karena membuat video TikTok be...
INDONESIAKININEWS.COM - MS (19), siswi salah satu SMA di Kabupaten Bengkulu Tengah, dikeluarkan dari sekolah karena membuat video TikTok berisi ujaran kebencian terhadap Palestina.
Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Sudarno meminta masyarakat agar tidak bereaksi berlebihan. Sudarno juga meminta masyarakat menghentikan perundungan terhadap siswi tersebut.
"Kalau soal perundungan itu kita tidak bisa mengontrol, sebab itu sebuah reaksi karena adanya aksi, tetapi kami minta seluruh masyarakat tidak berlebihan sehingga mengeluarkan kata-kata kotor atau melakukan perundungan, apalagi siswi itu sudah minta maaf," kata Sudarno, di Bengkulu, Rabu (19/5/2021).
Sudarno juga meminta bagi masyarakat yang baru mendapatkan informasi tersebut di media sosial cukup menanggapi atau memberikan komentar dengan kata-kata yang bijak, seperti memberikan nasihat atau masukan sehingga tidak memperkeruh suasana.
Sudarno memastikan bahwa ujaran kebencian yang dilakukan MS (19), pelajar kelas II SMA di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu dengan membuat video penghinaan terhadap Palestina di media sosial TikTok, tidak berlanjut ke proses hukum.
"Kalau di kepolisian sudah selesai. Kemarin yang bersangkutan sudah ditemui baik dari polres setempat maupun dari Polda. Dia sudah dinasihati agar lain kali tidak membuat konten yang meresahkan," ujarnya pula.
Sudarno juga mengimbau anak-anak muda yang aktif menggunakan media sosial untuk membuat konten yang positif, baik itu berupa video, foto, maupun tulisan sehingga tidak memunculkan keresahan di tengah masyarakat.
Ia juga meminta kepada orang tua untuk selalu mengawasi setiap aktivitas anaknya termasuk dalam menggunakan gawai, dan tidak mudah melepas anak menggunakan media sosial tanpa pemberian pendidikan sebelumnya
"Ini menjadi pembelajaran untuk kita semua terkhusus kepada orang tua untuk lebih menjaga lagi aktivitas medsos anak-anaknya," ujarnya.
MS, siswi SMA di Bengkulu Tengah meminta maaf terkait video viral menghina Palestina.
Sebelumnya, MS membuat rekaman ujaran kebencian terhadap Palestina yang saat ini sedang berkonflik dengan Israel.
Dalam unggahan berdurasi 8 detik, yang sudah dihapus oleh TikTok, MS merekam dirinya menyuarakan hujatan terhadap Palestina.
Akibat ulahnya itu, MS dikeluarkan dari sekolahnya. Keputusan ini diambil setelah pihak sekolah mengevaluasi tata tertib sekolah dan pelanggaran MS, hasilnya yang bersangkutan dianggap sudah melampaui ketentuan.
MS telah menyampaikan permintaan maaf yang telah disebarluaskan di media sosial, dan menyatakan tindakannya itu adalah spontan sebagai bentuk keisengan dengan tujuan mengikuti tren bermedia sosial, dan ia tidak menyangka akan berbuntut panjang.
Sumber: ANTARA