INDONESIAKININEWS.COM - Pegiat media sosial Denny Siregar mengulas terkait Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang tak diundang PDIP pada...
INDONESIAKININEWS.COM - Pegiat media sosial Denny Siregar mengulas terkait Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang tak diundang PDIP pada acara penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024.
Padahal, acara yang diisi pengarahan partai oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani ini dihadiri seluruh kader dari struktural, legislatif dan eksekutif.
Denny Siregar menyebut apa yang dialami Ganjar Pranowo mirip dengan yang yang pernah terjadi dengan Jokowi di masa lalu.
Ia mengulas lewat akun Facebook pribadinya, Minggu (23/9/2021) seperti dilansir Tribun-timur.com.
Denny Siregar bahkan memberi judul postingannya 'Ganjar Pranowo Mengulang Kisah Jokowi'.
Ia juga mengaku senyum-senyum saat baca pola berulang yang hampir tidak disadari.
Kata Denny Siregar, siapapun yang 'digencet' PDIP malah menjadi presiden.
Yang dimaksud Denny Siregar yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowi.
"Siapapun yang digencet PDIP, ndilalah malah jadi Presiden.
Bu Mega memecat SBY, SBY malah jadi Presiden. Almarhum Taufik Kiemas menghambat Jokowi, Jokowi malah jadi Presiden..
Jangan2 ketika Ganjar disingkirkan Puan, Ganjar malah yang jadi Presiden ?," tulis Denny Siregar.
Berikut postingan Denny Siregar selengkapnya:
"GANJAR PRANOWO MENGULANG KISAH JOKOWI..
"Jokowi tidak akan jadi Capres !"
Begitu perkataan tegas almarhum Taufik Kiemas, tokoh besar PDIP di tahun 2013.
Disaat itu Jokowi baru saja jadi Gubernur Jakarta dan muncul desas desus bahwa dialah calon terkuat untuk menjadi Capres 2014, karena suara Megawati setiap survey selalu dibawah Prabowo.
Memang bukan sesuatu yang umum waktu itu, seorang kader partai jadi Capres, karena Capres itu wilayahnya ketua partai.
Apalagi di PDIP, dimana seorang capres haruslah dari trah Soekarno.
Jokowi bukan, dia hanya orang biasa yang ideologinya sangat Soekarno, bukan biologisnya.
Tapi mau gimanapun PDIP menghalangi Jokowi, namanya terus naik.
Dalam setiap survey, nama Jokowi selalu unggul dibandingkan Prabowo.
Ini yang bikin elit PDIP gelisah luar biasa.
Seperti buah simalakama, gak nyalonin Jokowi bisa2 PDIP kalah, nyalonin Jokowi trus gimana perasaan bu Mega ?
Untunglah di detik2 terakhir bu Mega sangat rasional dan berbesar hati.
Jokowi dicalonkan jadi Capres 2014 dan terbukti menang. Dua periode malah.
PDIP akhirnya sadar, bahwa zaman sudah berubah. Orang melihat figur atau sosok, bukan lagi partai.
Jokowi menyelamatkan PDIP dari kekalahan, seandainya mereka dulu memaksakan Megawati maju perang.
Situasi yang hampir mirip terjadi lagi..
Tiba2 terdengar kabar kalau PDIP dibawah kendali Puan Maharani, mencoba menyingkirkan Ganjar Pranowo Gubernur Jateng dari kemungkinan menjadi Capres 2024.
Ganjar tiba2 dimusuhi, bahkan tidak diundang di acara Puan di Jateng.
Dalam surat undangan itu semua perwakilan dan kepala daerah di Jateng diundang ke acara, kecuali Gubernur.
Ada apa ?
"Ganjar terlalu ambisi jadi Presiden.." kata Bambang Pacul, ketua pemenangan PDIP yang juga ketua DPD PDIP Jateng.
Alasan lain yang lebih lucu dinyatakan Bambang, "Ganjar terlalu sering main medsos, bahkan mau aja diundang jadi host di Youtube.."
Ini alasan kocak sebenarnya, lah kenapa emang kalo Gubernur menjalin komunikasi dgn rakyatnya lewat medsos? Ini kan memang jaman digital ??
Yang salah itu, kalo seorang Gubernur gaptek gak ngerti teknologi.
PDIP langsung terasa jadoelnya dengan pernyataan itu.
Berasa sebagai partai di jaman purba di kalangan milenial yang hidupnya ada di internet.
Bambang Pacul seperti mengulang kesalahan almarhum Taufik Kiemas.
Semakin dihalangi, malah nama Ganjar Pranowo semakin melejit.
Sebelum diributkan saja, survey terakhir dari SMRC nama Ganjar ada diatas Prabowo dan Anies Baswedan. Nama Puan jauh dibawah.
Halo, ini kenyataan pahit memang tapi harus ditelan. Puan belum laku dijual, jangan dipaksakan..
Tapi saya kok jadi senyum2 sendiri baca pola berulang yang hampir tidak disadari.
Siapapun yang digencet PDIP, ndilalah malah jadi Presiden.
Bu Mega memecat SBY, SBY malah jadi Presiden.
Almarhum Taufik Kiemas menghambat Jokowi, Jokowi malah jadi Presiden..
Jangan2 ketika Ganjar disingkirkan Puan, Ganjar malah yang jadi Presiden ? (emoji tertawa)
Kalau saya jadi pemimpin partai selain PDIP, saya sih senang Ganjar Pranowo dihajar di internalnya.
Karena buat saya emas tetap emas meski dia dibuang ke tempat sampah.
Lebih baik saya lamar dia, dan saya memposisikan diri jadi Cawapresnya.
Biar PDIP nanti manyun karena gada barang yang bagus untuk ditawarkan..
Takdir Tuhan gak bisa ditentang manusia.
Kalau Tuhan memang merencanakan seseorang jadi pemimpin, mau dibuang2 juga tetap akan jadi.
Ada juga yang nafsu banget pengen jadi Presiden. Uang ada. Nama ada. Kendaraan ada. Jaringan ada.
Tapi berkali2 nyapres, gagal maning gagal maning.. (emoji tertawa)
Ahhh jadi pengen seruput kopi..
Denny Siregar,"
PDIP Tak Undang Ganjar Pranowo
Diberitakan, Ganjar Pranowo tidak hadir di acara penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024 yang digelar di Kantor DPD PDI-P Jateng, di Panti Marhaen Semarang, Sabtu (22/5/2021).
Padahal, acara yang diisi pengarahan partai oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani ini dihadiri seluruh kader dari struktural, legislatif dan eksekutif.
Ganjar saat dikonfirmasi menyatakan bahwa dirinya tidak diundang dalam acara tersebut.
"Saya tidak diundang (acara PDI-P)," kata Ganjar lewat pesan singkat, Minggu (23/5/2021).
Ganjar mengatakan, jika diundang dirinya memastikan bakal hadir di acara yang dihadiri Puan tersebut.
"Sebagai kader wajib hadir," tegasnya.
Ganjar juga enggan berkomentar soal dirinya yang dibilang berseberangan dengan PDI-P soal langkah pencapresan di 2024 oleh Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo tidak hadir dalam acara penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024 yang digelar di Kantor DPD PDI-P Jateng, Panti Marhaen Semarang, Sabtu (22/5/2021).
Ganjar tidak terlihat saat acara yang digelar secara luring maupun daring ini.
Bukan tanpa alasan, tidak diundangnya Ganjar dalam acara pengarahan partai oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani ini karena Ganjar dianggap berseberangan dengan PDI-P perihal langkah pencapresan di 2024.
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto kepada wartawan usai acara pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang, Sabtu (22/5/2021) malam.
s: kompas.com