INDONESIAKININEWS.COM - Advokat Muannas Alaidid menanggapi sikap yang ditunjukkan oleh penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ...
INDONESIAKININEWS.COM - Advokat Muannas Alaidid menanggapi sikap yang ditunjukkan oleh penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, yang menurutnya aneh.
Menurut Muannas Alaidid, sikap yang disebutnya aneh dari Novel Baswedan lantaran ngotot harus tetap di KPK.
Selain itu, sikap yang ditampilkan Novel Baswedan dikatakan oleh Muannas Alaidid pada akhirnya malah menimbulkan kecurigaan banyak pihak.
"Setidaknya jadi aneh dan malah dicurigai banyak pihak, kenapa segitunya Novel sampai ngotot harus tetap di KPK," katanya.
Dia menilai pergantian jabatan merupakan sesuatu hal yang biasa.
"Mending dia fokus hadapi kasus hukumnya 'pembunuhan sarang walet'," katanya, menyambungkan.
Halaman:
Sumber: Twitter @muanas_alaidid
Muannas menyebut kalau itu adalah kesempatan Novel untuk membuktikan dia taat kepada hukum dan tidak bersalah.
Sebelumnya, dia mengomentari cuitan dari Novel yang menyebut kalau tes wawasan kebangsaan (TWK) merupakan alat untuk menyingkirkan 75 pegawai KPK yang kritis.
Ditanggapi oleh pendiri Indonesia Cyber tersebut bahwa, jika takut untuk kehilangan jabatan maka jangan memakai istilah disingkirkan.
"Jabatan itu amanah dan titipan, kalau niatnya kritis bisa di luar," ujar Muannas Alaidid, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @muannas_alaidid pada Minggu, 16 Mei 2021.
Dia melanjutkan, mereka yang merupakan sosok kritis dan memiliki integritas itu hanya dapat disematkan kepada orang yang bersih.
"Bebas kasus dengan berani bertanggung jawab atas tuduhan kriminal pembunuhan yang disangkakan padanya," kata Muannas Alaidid.
Lebih lanjut, cuitan dari Novel Baswedan yang dikomentari Muannas juga mengatakan kalau TWK adalah upaya terakhir yang digunakan untuk mematikan KPK.
Novel menjelaskan kalau yang menjadi alasan utama dari protesnya 75 pegawai KPK ialah karena setiap upaya yang disinyalir bertujuan untuk mematikan lembaga antirasuah tersebut harus dilawan.
"Dan memberantas korupsi adalah harapan masyarakat. Ironi, karena ini dilakukan oleh pimpinan KPK," kata Novel Baswedan.
Sementara itu, cuitan Muannas juga ditanggapi oleh netizen yang mengatakan kalau saudara dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tersebut seharusnya sadar diri.
Netizen menyampaikan kalau Novel tidak selamanya akan berada di KPK, sebab jabatan dan usia ada batasnya.
"Terlihat jelas dan clear apa yang sedang dibela sama dia, harusnya legowo jika harus mundur," ujar netizen.
"Tidak ada kepentingan apa-apa, mau sekarang dan nanti sama saja, contoh POLRI," kata netizen, menambahkan.***
S:PikiranRakyat