INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengaku diancam dan dimaki lewat WhatsApp oleh sejumlah pihak yang d...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengaku diancam dan dimaki lewat WhatsApp oleh sejumlah pihak yang disebutnya kadrun lantaran diduga kerap mengkampanyekan budaya nusantara lewat media sosial.
Ancaman tersebut disampaikan Ferdinand Hutahaean lewat cuitannya di Twitter, seperti dilihat pada Minggu 23 Mei 2021.
Dalam narasi cuitannya itu, Ferdinand mengaku bahwa dirinya diancam dan dimaki di WhatsApp (WA) oleh sejumlah pihak yang disebutnya kaum kadal intoleran alias kadrun.
“Kaum qadal intoleran sedang mengancam saya melalui WA. Selain mengancam juga memaki,” cuit Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand pun menegaskan bahwa ia diajarkan oleh luluhurnya yang merupakan raja-raja agar tidak takut dan tak mundur apabila mendapat ancaman.
Oleh karena itu, ia dengan tegas mengaku tidak akan pernah takut dengan ancaman para kadrun yang hendak merusak bangsa Indonesia tersebut.
“Drun, leluhurku itu Raja-Raja, berperang melawan penjajah tanpa takut meski senjata ditodongkan, leluhurku tak mundur. Tak mungkin saya takut dengan kalian yang mau rusak negeri ini, darahku Indonesia!,” tegas Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand juga sebelumnya mengatakan bahwa para kadrun tersebut mengamuk lantaran tak terima dengan postingan-postingannya terkait budaya nusantara.
“Saya tweet tentang budaya Nusantara, MEREKA NGAMUK. Saya tweet tentang Merah Putuh, MEREKA MARAH,” ungkapnya.
Selain itu, kata Ferdinand, kadrun-kadrun tersebut juga melontarkan caci maki saat pegiat media sosial ini memposting unggahan tentang NKRI dan Pancasila.
“Saya Tweet tentang Indonesia dan Pancasila, MEREKA MEMAKI. Saya tweet tentang menjaga Ibu Pertiwi, MEREKA GUSAR,” tuturnya.
Menurut Ferdinand Hutahaean, ancaman dan makian tersebut dilontarkan para kadrun lantaran mereka ingin menguasai dan menghancurkan bangsa Indonesia.
“Mereka benar-benar ingin kuasai dan hancurkan bangsa beradab ini!,” ujarnya.
S: