INDONESIAKININEWS.COM - Pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Egianus Kogoya termasuk teroris yang aktif di media sosial. Sehin...
INDONESIAKININEWS.COM - Pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Egianus Kogoya termasuk teroris yang aktif di media sosial.
Sehingga namanya cukup dikenal dibandingkan pimpinan KKB Papua lainnya.
Egianus yang menyematkan pangkat Brigadir Jenderal pada dirinya biasa melontarkan pernyataan teror dan klaim di Facebook.
Misalnya baru-baru ini dia menyatakan telah membunuh tiga TNI, yang dipastikan hal itu berita bohong alis hoaks.
Egianus juga senang petenteng bawa senjata dan memamerkan ke media sosial.
Egianus Kogoya bukanlah nama asing bagi militer Indonesia.
Sebab dia adalah Panglima Komando Daerah Perang III Ndugama yang merupakan
bagian dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Masyarakat mungkin sering mengenalnya dalam serangkaian aksi bengis Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Sebab KKB yang dipimpin Egianus Kogoya merupakan 1 dari 7 kelompok KKB yang masih aktif di Papua.
Sosok Egianus Kogoya (dilingkari) yang dianggap oleh TNI/Polri sebagai orang yang paling bertanggungjawab terhadap berbagai aksi penembakan di Kabupaten Nduga, Papua ((Dok Istimewa))
Diperkirakan anggota kelompok Egianus Kogoya sekitar 50 orang dengan masing-
masing memegang senjata militer yang cukup canggih.
Walau begitu siapa yang sangka bahwa sebenarnya Egianus Kogoya begitu takut jika berperang dengan TNI?
Hal itu pernah disampaikan Egianus Kogoya dalam akun facebook TNPB pada tahun 2018 silam.
Dilansir dari hot.grid.id pada Sabtu (1/5/2021), dalam unggahan itu, pihak
Egianus Kogoya mengaku tidak mau berperang dengan TNI jika mereka memakai helikopter dan bom.
Unggahan jelas Egianus Kogoya berbanding terbalik dengan pernyataan siap berperang dengan TNI.
Selama ini, KKB hanya tahu TNI menggunakan helikopter Bell 412 dan Mi-17 di Papua.
Memang kedua jenis alutsista itu merupakan jenis angkut.
Namun sebenarnya TNI memiliki beragam senjata mematikan.
Bahkan alutsista TNI paling mutakhir sama sekali belum pernah diterjunkan untuk menumpas OPM.
MisalnyaTNI mempunyai Skadron 31/Serbu Penerbad yang bersarang di Semarang.
Pimpinan KKB Egianus Kogoya memberikan pernyataan setelah melakukan penyerangan pada Kamis (7/3/2019). (TribunVideo)
Dan Isian Skadron 31/Serbu ini beragam. Mulai helikopter Mi-17, Bell UH-1 Iroquis, Mi-35 Hind E dan AH-64 Apache.
Nah, 2 nama terakhir inilah yang menjadi momok menakutkan bagi Egianus Kogoya dan prajurit KBB lainnya.
Perlu Anda tahu, kemampuan AH-64 Apache ini cukup mengerikan.
Dilansir dari Boeing, AH-64 Apache yang dimiliki Indonesia adalah varian paling canggih yakni Guardian.
Jika pilot mengaktifkan helm Head Mounted Display (HMD), maka moncong senapan mesin akan mengunci sasaran.
Pimpinan KKB Egianus Kogoya pamer amunisi.
Pimpinan KKB Egianus Kogoya pamer amunisi. (Facebook TPNPB)
Jadi, sasaran tidak akan bisa lepas.
Sementara AGM-114 Hellfire yang bisa meluluhlantakan kendaraan lapis baja dalam sekejap.
Lalu Mi-35 malah dijuluki Tank Terbang atau Si Monster asal Rusia.
Alasannya karena Mi-35 kebal akan tembakan senapan mesin layaknya kepunyaan kombatan OPM.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. (Istimewa/Antara)
Belum lagi, AH-64 Apache dan Mi-35 sama-sama terbang, melacak dan menembak
sasaran dalam cuaca apapun, siang maupun malam.
Sementara senjata ketiga yang begitu ditakuti oleh Egianus Kogoya dan KKB adalah pesawat Embraer 314 Super Tucano buatan Brasil.
Alasannya karena pesawat ini memanglah pesawat yang bisa menumpas konflik intensitas rendah macam gerakan separatis.
Bahkan Super Tucanodapat menggotong muatan berupa bom MK-81/MK-82, bom bakar, roket dan rudal darat-ke udara. (intisari.grid.id)
Lantas siapa sebenarnya Egianus Kogoya?
Dikutip dari kompas.com Egianus Kogeya adalah pemimpin Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Nduga.
Jurnalis senior Papua, Victor Mambor mengaku sempat bertemu dengan Egianus Kogoya pada Januari 2019 di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga.
1. Masih Muda
Victor menggambarkan sosok Egianus seperti remaja.
Begitu pun anak buahnya yang dinilai masih tergolong muda.
"Usianya sekitar 17-18 tahun, yang ada di sekitar Egianus juga masih remaja, usia belasan tahun," ucap Victor dikutip dari kompas.com, Rabu (31/7/2019).
2. Ayahnya Tokoh OPM
Dari informasi yang ia dapat, Victor menyebut ayah Egianus bernama Silan Kogoya yang juga merupakan salah satu tokoh OPM.
Namun, kini ayahnya sudah meninggal.
3. Terpelajar
Dari pembicaraan selama 15 menit, Victor menilai Egianus merupakan sosok terpelajar, berbeda dengan masyarakat lain yang ada di pegunungan.
Namun, Egianus yang mengetahui bahwa ia sedang berbicara dengan seorang Jurnalis meminta agar hasil pembicaraan mereka tidak diberitakan.
4. Keberadaannya di Tempat Terpencil
Egianus Kogoya yang disebut-sebut sebagai otak aksi KKB Papua ini berada di sebuah daerah terpencil.
Untuk bertemu dengan Egianus, Victor menyebut ada pihak lain yang tidak bisa ia sebutkan membantu untuk membuatkan janji.
Pertemuan pun diatur pada tengah malam.
Sebelum bertemu, Victor Mambor memperkirakan, saat itu ia harus berjalan kaki sekitar 2 jam sebelum tiba di lokasi Egianus.
"Jalan gelap, saya ikut arahan saja. Saya tidak tahu itu kami jalan ke arah mana, sampai tiba di perkampungan," kata Victor
Rupanya, Egianus sudah menunggu Victor di dalam sebuah honai (rumah adat suku pegunungan).
Pertemuan pun berlangsung hanya sebentar, sekitar 15 menit.
S: Tribunnews