INDONESIAKININEWS.COM - Ade Armando, akademisi Universitas Indonesia ini menanggapi sidang pembacaan pledoi terdakwa kasus kerumunan Petamb...
INDONESIAKININEWS.COM - Ade Armando, akademisi Universitas Indonesia ini menanggapi sidang pembacaan pledoi terdakwa kasus kerumunan Petamburan dan Megamendung, Rizieq Shihab (HRS).
Sebelumnya, dalam sidang pembacaan pledoi tersebut, Rizieq mengaku bahwa dirinya menjadi target kriminalisasi usai berakhirnya Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
Menurut Rizieq, karena pihaknya menolak mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi gubernur, dirinya sering dizalimi para penguasa.
“Mulai saat itulah saya dan kawan-kawan menjadi target kriminalisasi, sehingga sepanjang tahun 2017 aneka ragam rekayasa kasus dialamatkan kepada kami, bahkan kami menjadi target operasi intelijen hitam berskala besar,” bebernya.
Pada kesempatan itu juga, Rizieq dikabarkan sempat menangis saat membaca pledoinya tersebut.
Ade Armando merespons hal ini dengan menilai bahwasanya Rizieq telah mendramatisir kasus tersebut.
Dalam video yang diunggah kanal Youtube CokroTV, Ade juga mengkritik Habib Rizieq yang mengenakan atribut Palestina dalam ruang sidang.
“Dia marah, lalu menangis karena merasa sebagai korban konspirasi oligarki politik. Di pengadilan kemarin, dia bahkan menggunakan syal Palestina,” ujarnya, dikutip dari Genpi, Senin 24 Mei 2021.
Ade Armando berpendapat bahwa dengan menangisnya Rizieq seolah-olah korban penguasa merupakan hal yang sangat drama.
“Namun, drama terepik adalah ketika Rizieq menangis sembari bercerita bahwa dia sedang dizalimi pemerintah,” ujarnya.
“Menurutnya, pengadilan itu adalah peristiwa politik, bukan kasus hukum. Katanya, hukum hanya alat justifikasi untuk memenuhi dendam politik,” pungkasnya.
Dalam video tersebut juga, Ade mengatakan bahwa apa yang dikatakan Rizieq Shihab dalam sidang tersebut hanyalah narasi yang dibuat-buat saja.
S:Makassar terkini