INDONESIAKININEWS.COM - Amerika Serikat dan Rusia sedang bersaing keras agar bisa membuat film di ruang angkasa. Hal ini seperti dilaporkan...
INDONESIAKININEWS.COM - Amerika Serikat dan Rusia sedang bersaing keras agar bisa membuat film di ruang angkasa.
Hal ini seperti dilaporkan Science Times bahwa membuat film di ruang angkasa memang jadi obsesi khusus buat Amerika Serikat dan Rusia.
Semua berawal ketika tahun lalu NASA mengumumkan akan membuat film bersama Tom Cruise di ruang angkasa.
Namun lucunya, berita tersebut malah dibandingkan dengan kondisi Indonesia saat ini. Mulanya Muannas Alaidid mencuit di akun Twitternya, katanya: “Dan kita masih bingung kuburan ditutup apa ancol yang di buka?”
Muannas seolah memberi pesan bahwa bangsa Indonesia malah masih saja sibuk dengan persoalan yang tak berbobot.
Pernyataan Muannas ternyata di-retweet oleh Husin Alwi Sihab yang menyebutkan bahwa polemik Ancol dan soal larangan ziarah adalah gegara relasi Anies Baswedan dan Geisz Chalifah.
“Gubernur @aniesbaswedan kebanyakan ngumpul sama @GeiszChalifah jadi lebih pinter cari duit dari pada bangun Jakarta,” kata Husin Alwi Shihab.
Sementara secara terpisah, sebelumnya diberitakan, gegara kunjungan wisatawan ke Pantai Ancol, Jakarta, Jumat (14/5/2021), Ancol membeludak mencapai kisaran 39 ribu orang.
Kerumunan wisatawan di Ancol dikhawatirkan bakal memicu terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19.
Ancol pun sempat trending topic di twitter. Tidak sedikit warganet yang membandingkan kerumunan kunjungan wisatawan yang mandi di Pantai Ancol, mirip dengan yang dilakukan warga India saat melakukan ritual mandi di Sungai Gangga yang diduga menjadi pemicu terjadinya gelombang "tsunami" Covid-19.
Warganet semakin geram lantaran di satu sisi Pemprov DKI membuka Pantai Ancol untuk umum pada hari kedua Lebaran. Tetapi di sisi lain mengeluarkan kebijakan larangan ziarah kubur.
Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar meminta Pemprov DKI lebih bijak dalam membuat sebuah kebijakan.
Menurutnya, kebijakan membuka Pantai Ancol, jelas menimbulkan kerumunan yang sulit dikendalikan.
"Bagaimana orang mandi di pantai bisa menerapkan protokol kesehatan? Pakai masker juga tidak mungkin. Mau jaga jarak juga bagaimana caranya? Lihat saja berbagai gambar kerumunan yang terjadi di Ancol pada Jumat kemarin," ujar Muhaimin Iskandar, Sabtu (15/5/2021).
Ketua Tim Pengawasan Penanganan Bencana Covid-19 DPR ini meminta agar Pemprov DKI tidak membuat standar ganda dalam sebuah kebijakan.
Di satu sisi ziarah kubur yang menjadi ritual umat muslim saat Lebaran dilarang dengan alasan mencegah penularan Covid-19 karena terjadi kerumunan massa, namun disisi lain wisata Ancol dibuka.
"Kalau hari ini akhirnya ditutup, ya saya rasa terlambat. Dan jangan penutupan sementara untuk hari ini saja. Keselamatan rakyat harus diprioritaskan. Jangan membuat kebijakan yang justru mengorbankan rakyat. Jangan sampai apa yang terjadi di India, terjadi pula di Indonesia akibat sebuah kebijakan yang tidak tepat," kata Ketua Umum DPP PKB ini dinukil Warta Ekonomi.
Diketahui, pada hari kedua Lebaran, jumlah kunjungan ke Pantai Ancol membludak hingga tembus 39.000-an pengunjung.
Mereka terlihat asyik mandi di pantai tanpa mengindahkan protokol kesehatan. Hal ini dikhawatirkan bakal menjadi penyebab klaster baru penularan Covid-19.
S:Netralnews