INDONESIAKININEWS.COM - Peluang Ganjar Pranowo maju di Pilpres 2024 mendatang sangat terbuka kendati dikucilkan dan diasingkan oleh PDIP se...
INDONESIAKININEWS.COM - Peluang Ganjar Pranowo maju di Pilpres 2024 mendatang sangat terbuka kendati dikucilkan dan diasingkan oleh PDIP sekalipun.
Pasalnya, basis elektabilitas kepemimpinan nasional di Indonesia lebih dipengaruhi oleh faktor ketokohan, bukan basis mesin kepartaian.
Demikian ulasan Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC) A Khoirul Umam, dalam keterangannya, Selasa (25/5/2021).
“Itulah yang membuat SBY menang di Pilpres 2004, dan Jokowi menang di Pilpres 2014,” ungkap Umam.
Menurutnya, masyarakat saat ini cukup mampu mencerna dan menilai sosok calon pemimpin yang dianggap mumpuni.
Apalagi, jika kandidat itu mampu membangun distingsi atau alasan pembeda dirinya dengan dibandin patron politik lain.
Sehingga, masyarakat semakin mudah mencerna pesan bahwa dirinya layak, pantas dan kredibel untuk diusung di konstalasi politik nasional.
“Maka, seorang tokoh berpotensi memenangi pilpres, meskipun diusung oleh basis koalisi minoritas atau partai politik non-mainstream,” ingatnya.
Kendati demikian, bukan berarti Ganjar Pranowo bisa dengan mudah melakukan hal itu.
Ganjar harus mampu menciptakan momentum politik agar dirinya dianggap layak untuk didukung oleh partai politik lain di luar PDIP.
Jangan sampai, sambungnya, popularitas dan elektabilitas tinggi yang dimilikinya, hanya datang dari basis politik pemilih loyal PDIP saja.
“Atau jangan karena faktor popularitasnya sebagai gubernur di Provinsi Jawa Tengah yang notabene provinsi berpenduduk terbesar ketiga di Indonesia,” kata Umam.
Ternyata, saat tak diundang di acara PDIP di Semarang, sehari sebelumnya, Ganjar Pranowo bertemu Megawati Soekarnoputri.
“Silaturahmi, halalbihalal. Sama nganterin lukisan tentang kecerian anak-anak,” kata Ganjar Pranowo usai rapat penanganan COVID-19 di kantornya, Semarang, Senin (24/5).
Ganjar datang ke Jakarta hari Jumat (21/5) sedangkan acara yang digelar di kantor DPD PDIP Jateng digelar pada Sabtu (22/5).
Saat momen bertemu dengan Megawati itu Ganjar memberikan lukisan karya Seniman Djoko Susilo.
“Bu Mega bilang, ‘Saya ingin melihat masa depan anak anak khususnya perempuan yang menatap Indonesia dengan mata berbinar-binar dengan senyum lebar’,” ujarnya.
Dia mengaku mengantarkan lukisan karya seniman tersebut sekaligus silaturahmi.
Ganjar Pranowo pun meminta pertemuannya dengan Megawati tidak dikaitkan dengan ketidakhadirannya di acara Puan Maharani yang digelar di Jateng.
“Jadilah lukisan itu dan saya antar sekaligus halal bihalal,”
“Ngono thok, ra usah dikaitke karo liyane (Begitu saja, tidak usah dikaitkan dengan lainnya),” tegasnya.
Untuk diketahui, momen pertemuan Ganjar dengan Megawati Soekarnoputri diposting oleh Seniman Djoko Susilo lewat akun Instagramnya.
Djoko memposting vlog Ganjar yang mengabarkan jika lukisan karyanya sudah diterima Megawati Soekarnoputri.(ruh/ral/pojoksatu)
S: Pojoksatu