INDONESIAKININEWS.COM - Usai kelompok kriminal bersenjata (KKB) dikategorikan teroris, pasukan gabungan TNI/Polri mulai dikirim ke Ilaga, K...
INDONESIAKININEWS.COM - Usai kelompok kriminal bersenjata (KKB) dikategorikan teroris, pasukan gabungan TNI/Polri mulai dikirim ke Ilaga, Kabupaten Puncak, sejak Sabtu (1/5).
Selain untuk memberikan pengamanan kegiatan masyarakat, pasukan gabungan itu juga ditugaskan memburu KKB.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan, kehadiran pasukan gabungan di tengah masyarakat itu sebagai representasi negara di tengah masyarakat setempat.
“Pengiriman pasukan TNI dan polisi itu tidak lepas dari semakin masifnya KKB menebar teror dan kekerasan terhadap masyarakat maupun aparat keamanan,” tuturnya dilansir dari Antara.
Puncak teror yang dilakukan KKB, yakni tertembaknya Kepala BIN Daerah Papua Mayor Jenderal TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Nugraha Karya di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Minggu (25/4) kemarin.
Sebelumnya, KKB membunuh dua guru di Distrik Beoga, seorang tukang ojek, serta seorang pelajar SMA di Distrik Ilaga.
Terbaru, satu personel Brimob Baratu (Anumerta) I Komang Wira Natha, gugur saat kontak tembak di Kampung Makki, Distrik Ilaga Utara, Selasa (27/4).
“Dengan semakin masifnya kelompok ini menebar teror mendorong pemerintah mengambil sikap tegas dengan mengganti istilah KKB menjadi teroris,” kata Iqbal Alqudusy.
Situasai Kondusif
Sementara, situasi keamanan di Ilaga masih cukup kondusif dan masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa.
“Situasi keamanan di Ilaga masih normal-normal saja, tidak ada hal-hal yang menonjol,” tutur Pejabat Kepala Polres Puncak Komisaris Polisi I Nyoman Punia.
Pun demikian dengan di Bandara Ilaga, penerbangan lancar-lancar saja.
“Sementara di Pasar Ilaga, seperti biasanya warga tetap berjualan. Ada banyak juga warga masyarakat yang datang ke pasar untuk membeli berbagai barang kebutuhan pokok,” terang Nyoman.
Sejumlah faksi kelompok bersenjata saat ini dilaporkan mengonsentrasikan kekuatan di Markas Lumawi, Distrik Ilaga Utara.
Markas Lumawi itu diketahui menjadi markas sejumlah gembong mereka, di antaranya Lekagak Telenggen, Militer Murib, dan lain-lain.
Nyoman menjelaskan, jarak tempuh dari Ilaga ke Markas Lumawi sekitar dua jam perjalanan menggunakan mobil melewati gunung terjal dan sungai.
Pada Selasa (27/4), tim gabungan TNI/polisi yang hendak merangsek masuk ke Markas Lumawi dicegat KKB di sekitar Olenki.
Kontak tembak antara mereka dengan kelompok bersenjata itu pun tak terhindarkan.
Dalam insiden itu, satu polisi dari Brigade Mobil Kepolisian Indonesia dari Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, gugur dan dua orang lain terluka dirawat intensif di RSUD Mimika.
s: pojoksatu.id