INDONESIAKININEWS.COM - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyayangkan narasi yang dilontarkan eks Komisioner Komnas HAM Natal...
INDONESIAKININEWS.COM - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyayangkan narasi yang dilontarkan eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.
Itu terkait pernyataan Natalius Pigai yang mengaitkan pelabelan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua dengan agama tertentu.
Label KKB teroris itu disematkan pemerintah karena aksi yang selama ini dilakukan KKB merupakan teror tehadap warga sipil.
“Yang juga perlu diantisipasi adalah manuver tokoh di Jakarta,” kata Reza Indragiri dalam keterangan yang diterima JPNN.com (jaringan PojokSatu.id), Jumat (30/4/2021).
Reza pun mengaku selama ini sudah mengamati berbagai stigma dan narasi Natalius Pigai.
Ia menilai, Pigai terkesan mengarahkan bahwa pemerintah tengah melancarkan state terrorism terhadap masyarakat Papua.
Hari ini, kata Reza, Pigai menggunakan cara lain lagi.
“Dia melontarkan counter narrative dengan membangun framing ‘negara versus teroris’ sebagai benturan antara agama satu dengan agama lainnya,” ungkap Reza.
Alumnus Fakultas Psikologi UGM ini khawatir, counter narrative sedemikian rupa merupakan bentuk penghasutan.
Yang terjadi kemudian adalah, dapat mengondisikan terjadinya pertikaian horizontal.
Karena itu, narasi demikian ini harus diluruskan.
“Sah sudah. Medan perang melawan kelompok teror tidak hanya berlangsung di daratan. Patroli udara (baca: dunia virtual, internet, media sosial, aplikasi pesan singkat) juga perlu digencarkan,” ingat Reza.
Untuk diketahui, sebelumnya Natalius Pigai menanggapi keputusan pemerintah yang menetapkan KKB di Papua sebagai teroris.
melalui akun Twitter pribadinya, Natalius Pigai mengaitkan pelabelan KKB teroris dengan Kristen.
“Sudah Sah orang Kristen Teroris,” tulis Pigai melalui @NataliusPigai2, pada Kamis (29/4/2021).
Dengan demikian, sambunnya, maka itu menjadi kemenangan bagi kelompok Taliban dan ISIS di Indonesia.
“Setelah Pemerintah giring konflik di Papua dengan rasisme/Papua phobia, sekarang Pemerintah justru membuka Konflik Kristen dan Islam di Papua,” kata dia.
Menurutnya, hal ini menjadi salah satu pertanda bahwa bangsa Indonesia akan bubar.
“Tanda-tanda Indonesia Bubar,” tandasnya sembari menautkan cuitan itu dengan akun Twitter Presiden Joko Widodo.
s: pojoksatu.id