INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean tiba-tiba membahas soal konflik antara Yaman dengan Arab di aku...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean tiba-tiba membahas soal konflik antara Yaman dengan Arab di akun Twitter pribadinya.
Di unggah di akun Twitter-nya @ferdinandhaean3, Minggu, 23 Mei 2021, Ferdinand Hutahaean pun turut menyinggung soal peran Yaman terhadap kemerdekaan Indonesia.
Bila mengamati unggahannya, mantan Politisi Partai Demokrat itu ikut menyajikan sebuah grafis yang memuat data-data terkait tragedi kemanusiaan di Yaman.
Dalam narasi grafis yang bersumber dari PBB dan Amnesty Internasional itu menyampaikan Yaman adalah negara termisikin di Timur Tengah yang sejak serangan ke Yaman pada Maret 2015 hingga kini.
Wilayah darat, laut, dan udara Yaman diblokade pasukan koalisi Arab.
Sebanyak 15.000 korban tewas adalah warga sipil, lalu 3 juta warga terpaksa mengungsi, 22,2 juta warga membutuhkan bantuan, 8,4 juta warga tidak punya makanan untuk esok hari dan akhir tahun ini akan bertambah 10 juta warga.
Kemudian, 1 juta warga terserang wabah diare dan kolera, tiap 10 menit anak di bawah usia 5 tahun meninggal akibat penyakit, 50 persen fasilitas kesehatan tidak berfungsi.
Selain itu dalam grafis data yang di unggah Ferdinand Hutahaean, menyebutkan dari 27,5 juta penduduk Yaman 80 persen bergantung pada bantuan dan perlindungan kemanusiaan.
Lalu, 73 persen tidak punya saluran air minum, serta 58 persen tidak punya akses layanan kesehatan dan air bersih, 84,7 ribu balita menderita gizi buruk.
PBB menyatakan situasi Yaman bisa segera berubah menjadi bencana kelaparan terburuk dalam sejarah manusia 100 tahun terakhir.
"Yaman adalah salah satu negara yang terdepan mengakui Kemerdekaan Indonesia, bahkan lebih dulu dibanding Turki dan Palestina," tulis Ferdinand Hutahaean di akun Twitter-nya @ferdinandhaean3, dikutip Pikiran-Rakyat.com.
"Sedih melihat berita seperti ini, jutaan orang lapar, anak-anak kehilangan masa bermainnya," sambung mantan Politisi Partai Demokrat itu.
"Apakah Indonesia tak ingin jadi penengah konflik Yaman dengan Arab?," cuit Ferdinand Hutahaean di akhir unggahannya.
s: pikiran-rakyat.com