INDONESIAKININEWS.COM - Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan isi ceramah seorang ustaz yang dinilai tak pantas. Video ter...
INDONESIAKININEWS.COM - Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan isi ceramah seorang ustaz yang dinilai tak pantas. Video tersebut diunggah oleh akun @nila_mrt pada Minggu, 28 Maret 2021.
“Ajaran sesatnya itu kalo mau masuk surga dan disambut 6500 bidadari harus jadi teroris, ngebom gereja, Bom Makassar dikutuk MUI. Tapi yang kayak gini tdk dikutuk,” tulis @nila_mrt.
Cuitan itu pun ia bagikan bersama video ceramah Ustaz Hasyim Yahya yang mengatakan bahwa muslim yang baik adalah muslim yang jadi teroris.
“Orang Islam yang baik itu adalah orang yang jadi teroris,” tutur Ustaz Hasyim dalam video tersebut.
Ia kemudian mengatakan jemaah untuk segera melihat isi Al-Anfal ayat 60 dan mendatangkan ustaz atau pemuka agama.
“Buka Al-Anfal ayat 60, datangkan kiai siapa, ustaz siapa,” tegasnya.
Ia kembali menegaskan bahwa Islam hadir untuk menjadi seorang teroris.
“Orang Islam itu hadir jadi seorang teroris!,” ujarnya.
Singgung Bhineka Tunggal Ika
Kemudian ia membahas soal Bhinneka Tunggal Ika yang di mana meskipun kita diwajibkan untuk menaati hal tersebut, menurutnya lebih penting adalah hukum Islam.
“Silakan kamu yang mau (terapkan) Bhinneka Tunggal Ika, tapi itu bukan berarti kamu bisa melanggar hukum agamamu,” lanjutnya.
Kemudian Ustaz Hasyim mengatakan bahwa di setiap upacara ada sesi mengheningkan cipta dengan mengatakan bahwa sesi tersebut bukan bagian dari Islam.
Video ini pun dibanjiri komentar oleh warganet. Warganet tampak tak setuju dengan ceramah sang ustaz tersebut.
“Parah! Ngajarin akhlak lebih dari orang yg tidak beragama apapu!! Oh kok mau aja rakyat diindoktrinasi (cuci otak) oleh penafsiran yang gak wajar,” komentar salah seorang warganet.
“Gue yakin pihak aparat terkait di +62 sudah memiliki video ini. Tapi nyatanya: dia nya masih happy & lenggang-lenggang kangkung,” tambah yang lainnya.
“Al-Anfal ayat 60 mesti dipahami makna sesungguhnya dari ayat itu.
Memahami Alqur’an tidak bisa satu ayat saja, ayat per ayat mesti diruntut maknanya apa mesti dipahami. Menafsirkan Alqur’an butuh ilmu, gak asal dari terjemahan. Bisa menyesatkan. Perlunya sertifikasi penceramah,” tukas yang lainnya.
S:Padangkita