INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman, dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui ...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman, dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui soal acara Baiat ISIS yang digelar di Makassar.
Dalam dialognya bersama presenter ternama, Najwa Shihab, ia berulang kali mengklaim bahwa tidak mengetahui bahwa acara yang dihadirinya di Makassar adalah acara Baiat ISIS.
Menurutnya, kehadirannya dalam acara tersebut hanya untuk menghadiri seminar dan menyampaikan materi soal Counter-terorrism.
"Saya diundang oleh pengurus FPI Makassar dalam acara seminar di kota Makassar, di Sekretariat FPI. Di situ tidak ada baiat," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Najwa Shihab.
Lebih lanjut, satu hari setelah menghadiri seminar di Makassar tersebut, Munarman menuturkan bahwa ia kembali diundang di acara yang ia kira masih berhubungan dengan seminar yang dihadiri sebelumnya.
"Saya ditawari, karena tiket saya besok baru pulang, mereka menawarkan 'besok masih ada lagi (seminar)' katanya, saya kira itu sama. Tidak tahunya ada itu (Baiat ISIS), saya tidak tahu, bagaimana, orang tidak tahu," tutur Munarman menggebu-gebu.
Namun, ketika Najwa Shihab menanyakan soal pernah atau tidak dirinya dipanggil polisi untuk memberikan klarifikasi terkait acara Baiat ISIS tersebut, Munarman enggan menjawabnya.
Dialog antara Najwa Shihab dengan Munarman sempat memanas kala sang pembawa acara terus mencecar mantan Sekretaris Umum FPI itu untuk menjawab pertanyaannya.
Halaman:
Sumber: YouTube Najwa Shihab
Bukannya menjawa Najwa Shihab, Munarman justru balik melontarkan pertanyaan kepada sang presenter.
"Perbuatan saya diundang itu apakah perbuatan pidana? kenapa saya harus klarifikasi? Itu dulu," ujar Munarman.
"Pertanyaan saya apakah sempat ada yang memanggil, ada yang minta mengklarifikasi?" tutur Najwa Shihab menyahuti eks anggota FPI itu.
Munarman yang nampak mulai kesal terus menerus dipaksa menjawab pertanyaan Najwa Shihab lantas menilai bahwa pertanyaan tersebut adalah pertanyaan jebakan yang bisa menggiring opini.
"Ini menggiring ini, menggiring itu namanya bukan bertanya. Mbak Nana itu dalam teori hukum, itu namanya pertanyaan jebakan, Anda tidak boleh melakukan pertanyaan jebakan. Itu berbahaya buat opini," kata Munarman dengan tegas.
Tak cukup sampai di situ, Munarman lalu mengatakan bahwa pertanyaan Najwa Shihab itu termasuk dalam tindakan provokasi.
"Jebakan itu, provokasi itu kalau dalam bahasa lainnya itu," tuturnya.***
S:PikiranRakyat