INDONESIAKININEWS.COM - Polda Metro Jaya telah menetapkan 4 orang tersangka terkait lolosnya warga yang baru kembali dari India melalui Ban...
INDONESIAKININEWS.COM - Polda Metro Jaya telah menetapkan 4 orang tersangka terkait lolosnya warga yang baru kembali dari India melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Dari total 4 tersangka itu, salah satunya adalah Sunarso alias S yang merupakan pensiunan Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
Keempat tersangka yakni JD, S, RW dan GC. Sama halnya dengan tersangka S dan RW, GC juga berperan dalam membantu meloloskan tersangka JD masuk ke Indonesia tanpa prosedur karantina selama 14 hari.
Seperti diketahui, pemerintah memperketat pengamanan warga yang baru pulang dari India karena melonjaknya angka Covid-19 di sana. Ada beberapa tahapan yang harus lakukan oleh warga ketika datang dari India.
"Jadi di tahapan pertama pengecekan soal administrasi kesehatan, imigrasi. Kemudian ditentukan karantina kalau dia negatif atau nonreaktif kemudian menuju hotel yang telah ditentukan sesuai aturan Kemenkes. Masuk ke tahap kedua diantar ke hotel rujukan tersebut," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/4/2021).
Salah satu tersangka, Sunarso merupakan pensiunan Dinas Pariwisata DKI Jakarta. Tidak hanya itu, tersangka Raga Wicaksono yang juga anak dari Sunarso itu juga memegang kartu pas Bandara Soekarno-Hatta.
"Tahu seluk-beluk bandara bahkan bisa keluar. Kami masih dalami kartu pas-nya termasuk anaknya sendiri si RW sama bisa ada kartu pas keluar masuk bandara kita dalami," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu (28/4/2021).
Berperan Menjemput
Sunarso menggunakan kartu pas Bandara Soekarno-Hatta itu untuk menjemput tersangka JD.
"Kita dalami semua termasuk adanya kartu pas yang memang saudara S yang mengatur mulai dari menjemput, ini memiliki kartu pas. Dia dulu mantan pegawai, pensiunan dari Pariwisata DKI, sudah pensiun," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/4/2021).
Tersangka Baru
Sementara itu, polisi menetapkan tersangka baru dalam kasus ini yakni GC. GC bertugas memasukkan data JD ke hotel untuk karantina.
Namun pada faktanya, tersangka GC hanya memasukkan data diri JD ke hotel tersebut seolah-olah JD melakukan karantina. Padahal, pelaku JD bisa kembali ke rumahnya tanpa harus menjalani karantina kesehatan di hotel.
"Nah pada saat hotel di mana ini peran GC, data orang JD ini misalnya rujukan hotel A dari pemerintah. Tetapi datanya aja yang masuk orangnya nggak masuk. Setelah dia dapat Rp 4 juta orangnya (JD) ini bisa langsung pulang," sebut Yusri.
Lebih lanjut Yusri menambahkan dari pemeriksaan kepada GC diketahui tersangka tersebut menerima bagian bayaran paling besar dari JD dibandingkan tersangka S dan RW.
"Dia ini yang punya peran dan dapat bagian yang cukup besar dari pengiriman yang didapat tersangka yang mengurus ini. Dari Rp 6,5 juta dari JD, Saudara GC dapat Rp 4 juta," terang Yusri.
Pemprov DKI Bantah
Pemprov DKI Jakarta membantah bahwa tersangka S, mafia karantina di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), adalah pensiunan Dinas Pariwisata (Dispar) DKI Jakarta. Pemprov menyatakan S tak terdaftar dalam database pegawai Dispar DKI. Namun polisi memiliki dokumen bukti bahwa mereka adalah pegawai Dispar DKI
"Kami juga di sini kaget karena kami sama sekali tidak punya nama beliau di database maupun dari... yang kami tahu memang mereka bukan pegawai dinas," kata Kepala Seksi Pengawasan Disprekraf DKI Jakarta, Iffan, saat dimintai konfirmasi, Rabu (28/4/2021).
Iffan mengatakan pihaknya tengah melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan dari mana S mendapatkan kartu pas tersebut. Padahal, sebutnya, keluar-masuk area Bandara Soetta dijaga ketat oleh otoritas setempat.
"Kami masih melakukan pendalaman sampai dia dapat itu dari mana. Otoritasnya kan kewenangan pihak bandara," jelasnya.
Iffan menegaskan kedua tersangka bukan bagian dari staf, penyedia jasa layanan perorangan (PJLP), ataupun ASN Dinas Pariwisata. Dia menepis pegawainya tidak ada yang terlibat kasus mafia karantina ini.
"Bukan. Seperti statement sebelumnya, keduanya ini kita nggak kenal sama sekali," tegasnya.
s: detik.com