INDONESIAKININEWS.COM - Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) memberikan penjelasan soal video viral terkait vaksinasi Corona yang mel...
INDONESIAKININEWS.COM -Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) memberikan penjelasan soal video viral terkait vaksinasi Corona yang melibatkan Muhammadiyah.
Di video tersebut, ada seseorang yang menyebut pemilik KTP non-Islam tidak bisa diregistrasi.
Video yang viral tersebut memperlihatkan orang-orang duduk di bawah tenda.
Seorang pria berbicara dengan mikrofon dan memberikan pengumuman.
"Yang mendaftar online atau loket.com ya dengan catatan kategori pelayanan publik Muhammadiyah.
Kami sudah mendapatkan kabar dari PIC-nya yang berada di belakang bahwa untuk KTP dengan agama non Islam tidak bisa diregistrasi karena arahan dari PIC-nya ya," kata pria tersebut.
Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) kemudian memberikan klarifikasi resmi yang dimuat di situs Muhammadiyah, Kamis (1/4/2021). MCCC menyatakan hal itu tidak tepat
"Terkait dengan cuplikan video yang berisi pengumuman salah satu personil panitia pelaksana vaksinasi lansia dan pelayan publik yang menyampaikan bahwa calon peserta vaksinasi dengan KTP non Islam tidak bisa diregistrasi, kami dari Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) menyampaikan bahwa hal tersebut tidak tepat," ungkap MCCC.
Berikut ini pernyataan lengkap Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC):
Terkait dengan cuplikan video yang berisi pengumuman salah satu personil panitia pelaksana vaksinasi lansia dan pelayan publik yang menyampaikan bahwa calon peserta vaksinasi dengan KTP non-Islam tidak bisa diregistrasi, Kami dari Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) menyampaikan bahwa hal tersebut tidak tepat
Atas kejadian tersebut, kami dengan ini menyatakan sebagai berikut:
1. Pemerintah sudah melibatkan berbagai kelompok keagamaan dan kelompok masyarakat dalam upaya percepatan vaksinasi COVID-19.
Salah satunya inisiatif Kementerian BUMN melibatkan Muhammadiyah dalam mengkoordinir Lansia dan Pelayan Publik Muhammadiyah (guru, tenaga pendidikan, dosen, dll) untuk dilakukan Vaksinasi.
MCCC Muhammadiyah mengapresiasi dan berterima kasih atas perhatian pemerintah dalam hal ini.
2. Keinginan masyarakat yang begitu besar untuk segera mendapat vaksin , mengakibatkan warga di luar target sasaran yang dimandatkan kepada MCCC banyak yang ikut mendaftar, sementara kuota peserta terbatas sesuai mandat.
3. MCCC menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan kepada warga yang di luar target sasaran belum bisa dilayani di kegiatan tersebut.
4. Secara umum target sasaran vaksinasi di Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah di seluruh Indonesia mengikuti mandat yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan setempat.
5. Bahwa Muhammadiyah konsisten dalam mengemban misi kemanusiaan, khususnya di masa Pandemi Covid-19 ini. .
6. Muhammadiyah akan terus mengerahkan seluruh RS Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Indonesia untuk mensukseskan vaksinasi di Indonesia.
Salam Sehat tetap jaga protokol kesehatan dan mari kita sukseskan Gerakan vaksinasi di Indonesia.
Demikian Pernyataan ini kami sampaikan kepada publik, terima kasih Kementerian BUMN yang sudah bekerja totalitas dengan sekuat tenaga melayani masyarakat.
Penjelasan selanjutnya ada di halaman berikutnya.
Sementara itu, dikutip dari situs Suara Muhammadiyah, Ketua Divisi Komunikasi Informasi MCCC PP Muhammadiyah Budi Santoso menyampaikan bahwa kejadian tersebut berlangsung pada 30 Maret 2021 di Istora Senayan, Jakarta.
Saat itu Muhammadiyah menjadi mitra layanan vaksinasi Kementerian BUMN dan Muhammadiyah diberi mandat untuk mengorganisasi warga Muhammadiyah di DKI untuk dilakukan vaksinasi.
"Selain Muhammadiyah melalui MCCC, Kementerian BUMN juga bekerja sama dengan ormas lainnya dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan dan dengan penanggung jawab masing-masing," tutur Budi Santoso.
Berdasarkan petunjuk pelaksanaan dari panitia, sudah ada koordinasi terkait warga yang akan divaksin dengan waktu dan penanggung jawab kegiatan masing-masing. Pada mulanya Tim MCCC melayani semua yang datang sesuai dengan koordinasi dalam kepesertaan yang sesuai dengan mandat yang harus dilayani tim MCCC Muhammadiyah.
Ketika antrean semakin banyak, MC kemudian mengumumkan bahwa pelayanan kesehatan Muhammadiyah hanya melayani yang ber-KTP Islam.
Sebagaimana yang dikutip di video itu sebagai 'PIC yang di belakang itu'. Budi Santoso menegaskan bahwa PIC ataupun MC yang mengumumkan hal itu bukan dari tim pelayanan Muhammadiyah, tapi dari panitia.
"Pernyataan dalam video itu merupakan dari panitia. Sama sekali bukan kebijakan MCCC.
Sekali lagi, yang mengumumkan dan menyatakan hal itu (Pelayanan publik Muhammadiyah tidak meregistrasi dan melayani peserta berKTP Non-Muslim) bukan dari tim Muhammadiyah," tuturnya.
S: Tribunnews