INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ustaz Tengku Zulkarnain tak henti-hentinya mengkritik penguasa yang d...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ustaz Tengku Zulkarnain tak henti-hentinya mengkritik penguasa yang dianggapnya tidak adil.
Penceramah yang akrab disapa Tengku Zul itu mengingatkan pentingnya umat Islam meyakini kitab suci Alquran.
“Kenapa kita umat Islam wajib percaya pada kitab suci al Qur’an? Karena dunia penuh rekayasa,” cuit Tengku Zul melalui akun Twitter miliknya, @ustadtengkuzul, Selasa Subuh (6/4).
Tengku Zul mengatakan, seandainya tidak ada Alquran, maka Firaun pun bisa dianggap sebagai pahlawan.
“Andai Qur’an tidak cerita, Fir’aun bisa direkayasa dan dikatakan sebagai pahlawan yang mati syahid karena mengejar pemberontak radikal yang melawan negara,” tambahnya.
“Ngerinya rekayasa sang pemegang kuasa,” tandas Tengku Zulkarnain.
Sebelumnya, Tengku Zul menyoroti kasus terpidana kasus hak tagih atau cessie Bank Bali, Djoko Tjandra yang divonis 4,5 tahun penjara dan denda Rp 100 juta subsidair enam bulan kurungan penjara.
“Djoko Tjandra yakin vonis hukuman akan lebih ringan dari tuntutan jaksa. “Kan saya tidak korupsi”, katanya. Tapi menyuap dan mufakat jahat,” cuitnya.
“Masak kasus kerumunan nantinya lebih berat? Ingat dua Jendral Polisi yang disuap divonis 4 tahun dan 3.5 tahun penjara,” bebernya.
Ia juga menyoroti kasus korupsi bantuan sosial (bansos) yang dianggapnya tidak mendapat perhatian dari para buzzer.
“Bagi buzzers perbuatan maling bansos yang jelas jelas “biadab” dan merugikan rakyat miskin, ternyata dianggap kecil. Kalah dengan peristiwa “kerumunan” yang siang malam dibully dan dinista,” katanya.
“Pertanyaannya: Pakai apa dan siapa yang mampu menghilangkan akal waras dan nurani mereka ini?,” tanya Tengku Zul. (one/pojoksatu)