INDONESIAKININEWS.COM - “Ini bukan soal pengabaian HAM. Ini soal keselamatan rakyat. Memangnya para pembunuh rakyat tak berdosa itu peduli ...
INDONESIAKININEWS.COM - “Ini bukan soal pengabaian HAM. Ini soal keselamatan rakyat. Memangnya para pembunuh rakyat tak berdosa itu peduli HAM?” ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis.
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan, pemerintah mesti bersikap tegas terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Dalam hematnya, membinasakan mereka bukanlah sesuatu yang melanggar hak asasi manusia, apalagi sudah banyak korban akibat kekejaman KKB.
“Ini bukan tentang mengabaikan hak asasi manusia. Ini tentang keselamatan rakyat. Apakah pembunuh yang tidak bersalah peduli dengan hak asasi manusia?” tutur Ketua MPR Bambang Soesatyo di Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu (28/4)
Negara berkewajiban merespons secara tegas aksi KKB yang selama ini memperjuangkan negara yang ditandai dengan terbunuhnya Kabinda Papua, sejumlah prajurit TNI-Polri, warga sipil. Ini belum termasuk pembakaran sekolah, rumah, dan harta benda lainnya milik warga setempat.
Penegasan ini sebagai jawaban atas pernyataan sikap dan pola pikir PBHI melihat berlanjutnya kekerasan bersenjata di Papua yang memakan banyak korban jiwa.
“PBHI juga harus mengapresiasi dan bersimpati kepada semua pihak yang anggota keluarganya menjadi korban kekerasan bahkan pembunuhan oleh KKB,” kata Bamsoet, dilansir dari VOI.
Politisi Golkar ini juga menegaskan siap mempertanggungjawabkan keutuhan NKRI.
“Yang penting pembunuh, anggota gerakan separatis dan teroris yang tidak peduli HAM dihancurkan dan diratakan dulu,” ujarnya.
Sehingga masyarakat Papua, lanjut Bamsoet, bisa hidup damai dan tenang kembali.
“Kalau ada yang mempertanyakan pernyataan saya, nanti kita bahas soal HAM, sebagai Pimpinan MPR saya siap membentuk badan dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Jika PBHI mengaku selalu memperjuangkan keadilan, tukasnya, ia juga harus bersimpati kepada negara dan seluruh keluarga korban kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan KKB.
“Tidak hanya bersimpati dengan KKB dan membela hak asasi manusia,” kata Bamsoet.
Sontak, pernyataan Bamsoet dikritik oleh berbagai kalangan. Organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil untuk Papua mendesak Ketua MPR Bamsoet minta maaf secara terbuka atas pernyataan ‘urusan HAM bicarakan kemudian’ dalam menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bumi Cenderawasih.
“Kami mendesak kepada Bapak Bambang Soesatyo selaku ketua Majelis Perwakilan Rakyat menarik pernyataan tersebut, menyatakan permohonan maaf secara terbuka, dan mendorong pemerintah menyelesaikan akar masalah di Papua,” tulis masyarakat sipil dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Bamsoet, Rabu (28/4), dinukil dari CNN Indonesia.
Di mata Koalisi masyarakat sipil, Bamsoet dinilai tak mencerminkan etika seorang ketua MPR ketika menyampaikan pernyataan soal konflik di Bumi Cendrawasih. Padahal, jika merujuk pada kode etik MPR yang diatur dalam Keputusan MPR Nomor 2 Tahun 2010, setiap anggota MPR dituntut untuk menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia (HAM).
Penerjemah: Anastacia Patricia
Editor: Purnama Ayu Rizky
Keterangan foto utama: Bambang Soesatyo, Ketua MPR meminta seluruh pemberontak Papua dihabisi hingga tuntas. (Foto: Instagram/Bambang.Soesatyo)
Ketua MPR: Persetan Kemanusiaan, Bunuh Pemberontak Papua Semua!
Related Items:Bambang Soesatyo, Gerakan Separatis, MPR, OPM, Papua, Papua Barat, Pelanggaran HAM
S:Mata Mata Politik