INDONESIAKININEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun langsung ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Jokowi menyambangi NTT untuk me...
INDONESIAKININEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun langsung ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jokowi menyambangi NTT untuk melakukan kunjungan kerja untuk meninjau langsung sejumlah lokasi yang terdampak pasca bencana di provinsi tersebut.
Kota Kupang dan 21 kabupaten di Provinsi NTT dilanda sejumlah bencana akibat siklon tropis seroja sejak 2 April sampai dengan 5 April 2021.
Di sela-sela kunjungan, presiden bertemu Fransiskus di Desa Amaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, lokasi paling parah saat bencana terjadi.
Saat mengunjungi pengungsi, Jokowi sempat melepas jaket merah yang dipakainya lalu dipakaikan ke seorang pemuda yang merupakan korban bencana
Ia adalah Fransiskus Ade Uran Atawolo (30), pemuda Nusa Tenggara Timur (NTT).
Fransiskus nampak begitu senangnya saat mendapatkan jaket berwarna merah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jaket merah tersebut pun dipakaikan langsung Presiden Jokowi ke tubuh Fransiskus saat meninjau korban banjir bandang dan longsor di desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (9/4/2021).
Pemuda asal Desa Tapolangu, Kecamatan Lebatukan tersebut awalnya sengaja datang ke lokasi tempat Jokowi melakukan kunjungan.
Kehadirannya di lokasi tersebut memang ingin bertatap muka langsung dengan Presiden Jokowi.
Ia pun berdiri di dekat orang nomor satu di Indonesia tersebut bersama warga lainnya menyambut kedatangan Jokowi.
Fransiskus tidak menyangka, tiba-tiba Presiden Jokowi memanggil dirinya.
Seorang petugas keamanan kemudian mengarahkan dirinya untuk maju dan bertemu Presiden Joko Widodo yang saat itu bersama Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, dan Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono.
"Terus saya bilang, saya cinta Pak Jokowi setengah mati kalau perlu sampai tiga periode saya dukung Pak Jokowi. Terus Pak Jokowi senyum-senyum," kata Frans, Jumat (9/4/2021).
Jokowi yang mengenakan jaket merah, kemeja putih lengan panjang dengan masker putih saat itu langsung menunjuk ke arah dirinya.
"Kamu mau apa dari saya dek? Mau jaket tidak?" ucap Frans menirukan Jokowi.
Jokowi kemudian melepas jaket merah yang dikenakannya.
Lalu memakaikannya kepada Frans.
"Pak Jokowi sendiri yang mengenakan ke saya. Jaket berwarna merah, ukurannya pas," ujarnya.
Fransiskus mengaku bangga dan bahagia bisa mendapat hadiah spesial dari Presiden Joko Widodo.
Fransiskus dengan bangga tak melepas jaket pemberian presiden tersebut.
"Sangat senang dan senang sekali. Saya ditunjuk lalu dipanggil (bertemu presiden)," ujarnya tersenyum bahagia.
Dia memang berdiri tidak jauh dengan presiden, hanya sekitar dua meter.
Kemudian ditunjuk dan dipanggil untuk mendapat jaket merah langsung dari presiden.
"Saya punya kerinduan mau bertemu atau foto bareng Presiden Jokowi saja tapi ternyata dapat jaket," katanya.
"Saya tidak mau cuci, biar disimpan sebagai kenangan," ujar dia.
Selembar uang Rp 1.000
Tidak sampai di sana, kebahagiaannya pun semakin bertambah saat memeriksa saku dari jaket pemberian Jokowi dirinya menemukan selembar uang Rp 1.000 lama bergambar Pattimura,
"Di dalam jaketnya bapak Jokowi itu terselip uang Rp1.000 bergambar Pattimura," ujarnya.
Frans tak mengira seorang presiden bisa menyimpang uang Rp1.000.
Jaket dan uang di dalamnya dari Jokowi akan dijaganya agar menjadi kenang-kenangan bagi Frans.
"Saya ingin pajang di rumah. Biar menjadi kenangan," imbuh Frans.
Ia sangat senang Jokowi bisa datang ke kampung halamannya.
Menurut dia, Jokowi merupakan presiden pertama yang menginjakan kaki di kampungnya.
"Saya ingin melihat Pak Jokowi karena sudah 75 tahun Indonesia merdeka dari presiden pertama sampai saat ini baru Pak Jokowi yang ke sini. Saya ingin melihat Pak Jokowi dari dekat karena saya sangat mengagumi Pak Jokowi," ujar Frans
Frans melihat sosok Jokowi orang yang sederhana. Ia mengagumi Jokowi sejak kota Solo dipimpin oleh Presiden ke-7 tersebut.
"Beliau sederhana, murah senyum," ucap Frans.
Air Mata Jokowi
Kesedihan tak dapat disembunyian Presiden Jokowi saat mengunjungi Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (9/4/2021).
Diketahui banjir bandang yang menerjang beberapa wilayah di Pulau Adonara, Sabtu (4/4/2021) menyisahkan duka mendalam bagi warga di Desa Nelelamadike.
Tragedi tersebut menelan 56 jiwa warga desa Nelelamadike dan ratusan lainnya luka-luka.
Dari 56 korban, 55 sudah ditemukan dan satunya masih dinyatakan hilang.
Duka yang dialami warga Adonara pun turut dirasakan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi desa yang berada persis di bawah kaki gunung Ile Boleng tersebut.
Presiden Jokowi meneteskan air mata saat turun dari mobil kepresidenan.
Ia disambut histeris warga setempat.
Sambil menangis, ia melambaikan tangan kepada semua warga yang sedang dirundung duka.
Jokowi pun menyempatkan dirinya menyalami kepala desa Nelelamadike.
Kepala Desa Nelelamadike, Pius Pedang Melai yang dikonfirmasi wartawan, Jumat (9/4/2021) mengatakan, Jokowi menangis saat melihat kondisi desa yang ditutupi bebatuan besar yang merenggut 56 jiwa.
"Bapak Presiden mungkin tidak tega lihat kondisi kami yang sangat memprihatikan. Beliau mungkin juga tidak tega melihat rakyatnya menderita seperti ini, sampai beliau menangis," ujarnya kepada wartawan, Jumat (9/4/2021).
Dalam kunjungan itu, kata dia, Presiden membawa serta paket bantauan.
Meski demikian, ia belum memastikan isi paket bantauan itu, karena belum bisa dibuka.
Paket bantuan itu dibawa menggunakan tiga truk besar.
Selain itu, lanjut dia, Presiden juga memberikan santunan sebesar Rp 15 juta kepada para alih waris.
Korban sendiri saat ini mencapai 56 orang.
55 diantaranya sudah ditemukan, sementara satunya masih dalam pencaraian.
"Satu ahli waris dapat Rp 15 juta dan sudah saya bagikan," katanya.
Ia mengatakan, Presiden Jokowi, meminta pihaknya menyiapkan lahan sebesar 1,5 hektar untuk merelokasi para korban bencana.
Saat ini pihaknya langsung menjalin koordinasi dengan pemilik lahan agar bisa segera diselesaikan dalam waktu dekat.
"Kami warga Desa Nelelamadike, sangat merasa terhormat dikunjungi Bapak Presiden. Tidak ada kata-kata yang bisa mewakili hati kami. Terima kasih banyak Bapak Jokowi," katanya.
Seorang warga Nelelamadike, Yuliana Ina Sedon menuturkan tangisan Jokowi itu membuat warga ikut menangis.
"Orang yang kami kagumi, tiba-tiba ada di hadapan kami. Pak Presiden menangis saat turun dari mobil dan saat bersalaman dengan bapak desa," ungkapnya.
Meski dalam duka, Yanti mengaku kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu mengobati rasa sedih dan trauma pasca badai itu menerjang wilayah itu.
"Sangat bahagia sampai kami menangis histeris. Presiden yang sangat merakyat, yang selama ini kami hanya lihat di televisi, hari ini, menyalami kami di posko pengungsian," katanya.
s: tribunnews.com