INDONESIAKININEWS.COM - Abdullah Hehamahua menyebut bahwa kasus yang saat ini dihadapi Habib Rizieq Shihab adalah politis. Itu disampaikan ...
INDONESIAKININEWS.COM - Abdullah Hehamahua menyebut bahwa kasus yang saat ini dihadapi Habib Rizieq Shihab adalah politis.
Itu disampaikan Abdullah Hehamahua dalam video yang diunggah akun Ustadz Demokrasi, Selasa (13/4/2021), sebagaimana dikutip PojokSatu.id.
Awalnya, ia menceritakan saat dirinya menjalankan ibadah umrah pada 2019 dan bertemu Rizieq Shihab di Mekkah.
“Dia perlihatkan kepada kami bagaimana keterangan imigrasi Arab Saudi mereka dapat tekanan dari pemerintah Indonesia agar HRS tidak bisa keluar dari Arab Saudi. Itu keterangan imigrasi Arab Saudi,” ujar dia.
Ia juga menyebut bahwa saat itu pemerintah Malaysia sudah meminta HRS tinggal di Malaysia saja.
Akan tetapi, itu juga tidak bisa dilakukan lantaran HRS memang tidak bisa keluar dari Arab Saudi.
“Kenapa tiba-tiba 2020 pemerintah seperti welcome untuk HRS dan diumumkan?” heran dia.
Dengan demikian, maka pemerintah sudah mengetahui bahwa Rizieq Shihab akan kembali pulang ke Indonesia.
“Kenapa tidak diantisipasi? Seakan-akan dijebak, dibiarkan, kemudian ditindak dengan alasan (melanggar) prokes. Maka kemudian dikenakan denda Rp50 juta, cash,” ujar Abdullah.
Anak-Mantu Jokowi Aman
Abdullah lalu menyebut dirinya menantang Jokowi, Menko Polhukam Mahfud MD dan Wapres Ma’ruf Amin.
“Sebutkan siapa sampai hari ini yang bayar Rp50 juta cash karena melanggar prokes? Tidak ada, kecuali HRS,” tegasnya.
Abdullah lalu membandingkan kerumunan Jokowi saat melakukan kunjungan kerja di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Saat itu, sebut dia, masyarakat yang hadir menyambut Jokowi berjumlah ribuan.
Pun demikian dengan Gibran Rakabuming Raka saat di Pilkada Solo dan menantunya, Bobby Nasution di Pilkada Medan.
“Itu juga kerumunan tapi tidak apa-apa. Ketua Banggar DPR mengudang 20 ribu orang lalu foto-foto bersama tapi tidak ada apa-apa,” cetusnya.
“Artinya bahwa ini soal politik,” katanya.
s: pojoksatu.id