INDONESIAKININEWS.COM - Komika yang sekaligus seorang perawat, Deef Kobun, tak terima rekan sejawatnya di RS Siloam Sriwijaya Palembang dia...
INDONESIAKININEWS.COM - Komika yang sekaligus seorang perawat, Deef Kobun, tak terima rekan sejawatnya di RS Siloam Sriwijaya Palembang dianiaya Jason Tjakrawinata.
Ia pun menegaskan bahwa perkara ini harus diproses secara hukum.
Selain itu, Deef tak terima kendati sekalipun nantinya pelaku menyampaikan permohonan maaf dengan dibubuhi materai Rp6.000 sekalipun.
“Mohon maaf pak. Harga diri kami perawat tidak bisa dibeli dengan materei Rp6.000,” tegasnya dalam video yang diunggah @mediaperawat dikutip PojokSatu.id, Jumat (16/4/2021) malam.
Sebagai seorang perawat, Deef Kobun sangat menyesalkan peritiwa penganiayaan tersebut.
Ia pun mengaku kaget saat pertama kali melihat video rekan sejawatnya itu dianiaya oleh seorang pria berbadan kekar.
“Saya pikir Chris John salah masuk ring tinju,” ucap perawat di sebuah rumah sakit di Bandung Barat tersebut.
Dengan postur tubuh kekar itu, menurutnya jelas sangat tak sepadan dengan perawat perempuan berbadan kecil.
“Ini sudah sama kayak Hulk lawan Upin-Ipin itu,” sindirnya.
Deef Kobun kemudian menyampaikan cerita kocak penuh sindiran tapi tetap dikemas dengan kocak.
Dalam cerita itu, Deef Kobun membandingkan sikap pelaku penganiayaan dengan Linmas di kampung halamannya.
“Linmas di kampung saya ketemu maling masing ditanya identitas. Bukan langsung dipukul,” tuturnya.
“Habis ditanya baru dipukul. Linmasnya yang dipukul,” sambungnya.
Akan tetapi yang dilakukan Jason Tjakrawinata malah langsung main pukul. Padahal menurutnya, tidak semua masalah harus diselesaikan dengan cara kekerasan.
Kalau memang emosi yang sudah ditahan, seharusnya bisa disalurkan kepada benda mati.
“Kasih bengkok tiang infus kah, smackdown sama tabung oksigen. Robohkan tembok, rombak atap, bongkar pondasi,” ujarnya lagi.
Ia pun menegaskan bahwa perkara ini harus diproses secara hukum dan tidak cukup dengan hanya permohonan maaf di atas materai Rp6.000. sambungnya.
“Mohon maaf pak. Harga diri kami perawat tidak bisa dibeli dengan materei Rp6.000,” tegasnya lagi.
“Bapak pulang dengan status sehat, kami trauma seumur hidup,” sambungnya.
Lalu ia menyarankan kepada pasien yang arogan agar tidak usah lagi berobat ke rumah sakit. Lebih baik pergi ke dukun.
“Disana tidak dipasang infus. (Obatnya) disuruh minum sendiri, lebih mandiri, tuh. Gratis,” tuturnya.
“Kalaupun disuruh pasang (suntik infus) tusuknya bukan di tangan, tapi di jidat nempel itu,” sindirnya lagi.
s: pojoksatu.id