INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla pernah menyatakan dengan tegas menyatakan pembangunan Bandara Kertajati...
INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla pernah menyatakan dengan tegas menyatakan pembangunan Bandara Kertajati atas usul mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
Jusuf Kalla menyatakan itu dalam jelang Pemilihan Presiden 2019 lalu, kala itu tim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengkritik Bandara Kertajati yang sepi.
“Bandara Kertajati kan usulan Pemda Jawa Barat, Gubernur-nya Aher, jadi di posisi 2 (Prabowo-Sandiaga) kan," kata JK, tahun 2019 lalu.
Kini pemerintah akan menjadikan Bandara Kertajati jadi bengkel pesawat.
Jusuf Kalla mengkritik perencanaan Bandara Kertajati Majalengka yang kurang matang.
Jusuf Kalla juga menganggap lokasi pembangunan tidak pas.
Jarak Bandara Kertajati dengan ibu kota Jawa Barat, Bandung terbilang jauh yakni 178 kilometer.
Sementara itu, dari Jakarta 181 kilometer.
“Mungkin kurang penelitian, sehingga lokasinya tidak pas. Tidak pas untuk Bandung, tidak pas untuk Jakarta.
Tanggung, jadi kalau mau ke Bandung, lewat Kertajati mesti naik mobil lagi sampai 100 km, ” kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2019).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta fungsi Bandara Kertajati jadi bengkel pesawat.
mengatakan tidak bisa mengolah untuk menggunakan Bandara Kertajati. Dia menyebut lokasi sekitar bandara belum mendukung bandara tersebut.
“Karena maskapai penerbangan tidak bisa dipaksa kalau tidak ada penumpang. Siapa mau bayar kerugiannya? Kecuali di sekitar Kertajati itu Indramayu, Subang, atau apa lagi, berkembang baru bisa. Jadi sabar-sabar aja , ”tuturnya.
JK menyebut bandara tersebut bisa dialihkan menjadi bandara militer. Namun dia menunggu kebijakan kementerian terkait untuk mengajukan bandara itu.
“Ya mana bisa bandara dialihfungsikan. Ya bisa saja mungkin bandara militer. Bisa saja, Halim dipindahkan ke situ. Cuma bandara militer tidak butuh terminal. Terminalnya yang mahal. Ya lihatlah nanti ada usaha juga, ”katanya.
Sepinya Bandara Kertajati pun menimbulkan polemik dan berbagai persepsi miring. Pemprov Jawa Barat pun khawatir.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hanya faktor pendek terkait sepinya Bandara Kertajati. Dia menyatakan bahwa pemerintah akan berupaya untuk membuat bandara itu ramai.
“Bandara Kertajati sedang akan kita kembangkan,” ujarnya di Way Kanan, Lampung, Sabtu (6/4).
Menengok ke belakang, ide pembangunan Bandara Kertajati idenya sudah cukup lama digagas, yakni sejak 2003.
Saat itu, pengusaha dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat (Jabar) berharap ada bandara di Jabar bagian Utara.
Hanya, groundbreaking bandara baru dilaksanakan pada Januari 2016
Tersedia perjalanan panjang untuk menghadirkan bandara yang saat ini merupakan yang terbesar setelah Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dari penetapan lokasi hingga pengadaan lahan.
Pembangunan bandara biaya hingga Rp 2,6 triliun.
Dananya sendiri tak terutang pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena pemerintah menggunakan skema skema kemitraan dengan swasta.
Target yang ditargetkan selesai akhir 2017, namun berbagai kelengkapan yang menghampiri pembangunan proyek ini.
Namun pemerintah baru bisa memastikan proyek dapat selesai pada 2018.(*)
S: Tribunnews