INDONESIAKININEWS.COM - Organisasi masyarakat (Ormas) Forum Umat Islam (FUI) angkat bicara soal video keributan pembubaran pertunjukan kuda...
INDONESIAKININEWS.COM - Organisasi masyarakat (Ormas) Forum Umat Islam (FUI) angkat bicara soal video keributan pembubaran pertunjukan kuda lumping di Kecamatan Sunggal, Kota Medan.
Ketua FUI Medan Nursarianto, membantah anggotanya membubarkan acara kuda lumping itu. Kata dia yang membubarkan merupakan Kepling setempat.
“Keributan itu terjadi pada hari Jumat (2/4) sekitar jam 5 sore. FUI tidak membubarkan kuda lumping, yang membubarkan itu kepling (yang) kebetulan menjabat komandan FUI Medan,” ujar Nursarianto, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (8/4).
Nursarianto mengatakan awal mula anggotanya di sana, bermula saat menghadiri acara di Kecamatan Medan Deli. Lalu rombongan mereka mengantar Kepling ke rumahnya.
“Saat sampai di rumah (Kepling) ada pertunjukan kuda lumping. Saat itu spontan Kepling yang kebetulan memakai baju FUI membubarkannya,” ujar Nursarianto.
Alasan pembubaran kata dia, karena pertunjukkan tidak berizin. Selain itu, melanggar protokol kesehatan.
“Ini bukan karena ada kesyirikan, (isu) Ini, untuk mengalihkan pelanggaran kerumunan dan tidak ada izin saja,” ujar Nursarianto
Akibat tidak mengantongi izin kata dia, bahkan antara pengundang dan pemimpin kuda lumping sempat terjadi cek-cok karena merasa dibohongi.
“(Sempat) Terjadi pertengkaran di antara pengundang dan pimpinan kuda lumping. Tetapi dapat dipisah oleh internal mereka. Akhirnya dengan kesadaran sendiri, para group kuda lumping mengemas perlengkapan kuda lumping nya dan berangsur angsur pergi,” tandasnya.
Namun karena merasa tidak terima dengan pembubaran wanita yang diduga mengundang kuda lumping, berteriak-teriak hingga akhirnya terjadi keributan.
“FUI Medan saat itu hanya menyuruh pulang penonton agar meninggalkan lokasi karena kerumunan,” ujar Nursarianto.
Dia menjelaskan pihaknya di lokasi hanya untuk mengantarkan kepling membubarkan kerumunan.
“Kami berada di lokasi itu kebetulan mengantar Kepling tersebut. Pemain kuda kepang sudah membubarkan diri. Tapi pihak pengundang masyarakat setempat tidak terima,”ujarnya
“Apalagi infonya mereka sudah mengutip uang ke masyarakat pada malam hari untuk mengundang kuda lumping dan berharap untung dari saweran,” ujarnya
Saat keributan terjadi kata dia, Babinsa TNI dan polisi juga hadir dan meminta acara dibubarkan. Usai kejadian kata Nursarianto anggota FUI yang hendak pulang menuju mobil diserang sekelompok warga.
“Masyarakat pengundang (kuda lumping) menyerang laskar FUI, mengakibatkan 1 laskar FUI terluka dan sudah melapor ke Polsek Sunggal,” ujarnya
Selanjutnya kata dia saat membuat laporan pihak kepolisian menyuruh korban melakukan visum.
“Akibat (kejadian itu) luka-luka pukulan terdapat di kepala seorang Laskar FUI Medan yang mengakibatkan pembengkakan, pening dan tidak bisa beraktifitas kerja akibat pemukulan tersebut,”ujarnya
Dalam keterangannya dia juga membantah, isu yang menyebut 15 laskar FUI ditangkap pasca kejadian itu.
“FUI Kota Medan dalam hal ini justru ikut membantu pemerintah dan menenangkan masyarakat dan meminta pulang agar jangan terjadi kerumunan,”ujarnya
Terhadap insiden ini, Nusrianto meminta polisi pengundang kuda lumping ditangkap karena telah melakukan acara tanpa izin dan terjadi kerumunan menimbulkan pelanggaran COVID 19.
“Serta menangkap pelaku pemukulan yang diperkirakan berjumlah 10 orang lebih agar ditangkap karena melakukan pidana pengeroyokan,”harapnya.
Sebelumnya aksi pembubaran terjadi di Jalan Merpati, Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, jumat (2/4). Kasus ini menjadi heboh setelah video keributan antara ormas FUI dan warga saat bentrok beredar di media sosial.
Sesaat sebelum ribut, terjadi perdebatan antara seorang perempuan salah satu anggota FUI yang mau membubarkan acara. Saat debat perempuan di video menyebut pertunjukan kuda lumping, sudah biasa digelar di sana.
"Tiap pesta main ini (kuda lumping). Di mana mana orang bebas," ujar perempuan itu.
Mendengar teriakan itu, anggota FUI Medan tidak senang. Dia kemudian maju dan meludahi perempuan tersebut.
Peristiwa itu memancing emosi warga, keributan pun tak terelakkan. Para anggota FUI dan warga pun, terlibat baku hantam.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi membenarkan keributan terjadi. Pihaknya saat ini sedang mempelajari kasus ini.
“(Benar) Memang kemarin ada kejadian FUI membubarkan kegiatan kuda lumping itu, perkembangan nanti saya sampaikan ya,” ujarnya, Rabu (7/4)
S:Kumparan