INDONESIAKININEWS.COM - Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam Laskar FPI Abdullah Hehamahua terus diserang publik. Karena meng...
INDONESIAKININEWS.COM - Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam Laskar FPI Abdullah Hehamahua terus diserang publik. Karena mengeluarkan pernyataan yang dianggap menyakiti perasaan pendukung Presiden Jokowi.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mocthar Ngabalin pun bereaksi. Kemudian menyebut Abdullah Hehamahua teroris.
Ali Mochtar Ngabalin merespons pernyataan Abdullah Hehamahua yang menganalogikan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo seperti Musa datangi Firaun.
Ali Mochtar Ngabalin menanggapi hal itu akun twitter pribadi.
Abdullah Hehamahua pun memberi klarifikasi soal pernyataannya. Bahwa pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Negara ibarat Nabi Musa bertemu Firaun.
Abdullah Hehamahua mengatakan, pernyataannya hanya analogi. Maka, bukan berarti bahwa ia menganggap Presiden Jokowi sebagai Firaun.
Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi itu juga menegaskan bahwa ia tidak mengatakan Jokowi adalah pemimpin yang thogut.
"Dalam keterangan saya itu analogi. Bukan berarti Jokowi Firaun. Tapi kalau ada yang disebutkan Jokowi bukan thogut, kan saya gak bilang Jokowi thogut," kata Abdullah, Jumat 16 April 2021.
Mengutip terkini.id -- jaringan Suara.com, Abdullah Hehamahua berdalih analogi yang diungkap terkait dengan status penguasa Jokowi dan Firaun.
Abdullah Hehamahua melihat Firaun pada zaman dulu sebagai penguasa Mesir. Sama seperti Presiden Jokowi yang saat ini menjadi pemimpin atau penguasa Indonesia.
Muhammad Yunus Sabtu, 17 April 2021 | 10:45 WIB
Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan enam Laskar FPI Abdullah Hehamahua terus diserang publik
Abdullah Hehamahua juga mengungkapkan analogi itu diungkapkan, ketika beberapa anggota TP3 berbeda pendapat. Terkait rencana pertemuan di Istana Negara.
"Maka ketika kita mau ketemu ke sana (Istana) ada yang enggak setuju dan segala macam. Ya udah, sehingga timbul, sudah kita ikut cara Musa diperintahkan datang ke Firaun. Kita datang secara baik," katanya.
Abdullah Hehamahua makin ramai dikritik publik. Karena menyamakan Presiden Jokowi dengan Firaun dan dirinya seperti Nabi Musa.
Kritikan datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) .
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas mengatakan analogi Abdullah Hehamahua itu tidak tepat. Karena Presiden Jokowi merupakan orang Islam yang percaya kepada Allah SWT.
Sementara, Ketua PBNU Robikin Emhas menegaskan tidak seharusnya Abdullah Hehamahua mengibaratkan pemerintah sebagai Firaun. Karena sudah dipilih melalui Pemilu yang sah.
S: Tribunnews