INDONESIAKININEWS.COM - Viral di media sosial tangkapan layar sejumlah pernyataan Juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil A...
INDONESIAKININEWS.COM - Viral di media sosial tangkapan layar sejumlah pernyataan Juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak yang diduga menyinggung Rizieq Shihab (HRS).
Pada tangkapan layar yang beredar, pernyataan Dahnil soal eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu disampaikan di kolom komentar akun Facebooknya yang bercentang biru.
Dahnil membahas mengenai HRS saat merespons komentar sejumlah netizen pada postingan ucapan HUT Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di akun Facebooknya, Jumat (16/4/2021).
Adapun pernyataan Dahnil yang ramai dibicarakan netizen, di antaranya adalah ia menyebut bahwa Rizieq tidak berkontribusi apa-apa baginya. Justru, kata Dahnil, dirinya yang pernah membantu dan membela HRS.
“Dia siapa? Bukan siapa-siapa bagi saya justru saya yang bantu dan bela imam mu dulu, tapi sebaliknya dia tak pernah berkontribusi untuk membantu saya," kata Dahnil membalas Sugeng.
Politisi Partai Gerindra itu lantas mengatakan jika persamaannya dengan HRS adalah sama-sama pernah melawan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan mendukung Prabowo di Pilpres. Selebihnya, tegas Dahnil, HRS tidak pernah membantunya.
"Persamaannya saya pernah lawan Ahok sama dengan dia, dan dia pernah dukung PS sama dengan saya. Selebihnya saya bantu hak-hak dia, tapi dia tidak pernah bantu hak-hak saya, Itu terang jelas ya,” ungkap Dahnil.
Pada tangkapan layar lainnya, Dahnil menanggapi komentar netizen soal andil Rizieq bagi perolehan suara Prabowo Subianto (PS) di Pilpres.
Dahnil menyebut, justru suara Prabowo tanpa dukungan langsung dari HRS di Pilpres 2014 lebih besar ketimbang Pilpres 2019 yang didukung Rizieq.
Dahnil bahkan menduga jangan-jangan merosotnya suara Prabowo di Pilpres 2019 karena didukung HRS.
"Kau mau hitungan politik. Ini faktanya: emang dia (HRS) mau dukung siapa lagi (di Pilpres 2019)? 2014 suara PS lebih besar tanpa dukungan dia. Kau mau hitung-hitungan politik, itu faktanya," jelas Dahnil.
"Jadi jangan kau pikir dia penambah suara, jangan-jangan pengurang gara-gara dia," sentil mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.
Diketahui, pada Pilpres 2014 lalu, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla meraih suara 53,15 persen, mengalahkan paslon Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang memperoleh suara 46,85 persen.
Sementara di Pilpres 2019, Joko Widodo - Ma'ruf Amin keluar sebagai pemenang dengan perolehan suara 55,50 persen, unggul atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mendapat 44,50 persen suara.
S:Netralnews