INDONESIAKININEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria disebut ustaz dari ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) meny...
INDONESIAKININEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria disebut ustaz dari ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyebut bahwa PKS ingin menegakkan negara khilafah di Indonesia, beredar di media sosial.
Video ustaz HTI menuding PKS itu viral usai dibagikan pengguna Twitter MurtadhaOne1, seperti dilihat pada Jumat 2 April 2021.
Dalam narasi cuitannya, MurtadhaOne1 menyebut bahwa yang mencintai Pancasila dan menolak Indonesia menjadi negara khilafah pasti enggan mendukung PKS.
“Yang mencintai Pancasila dan menolak Indonesia menjadi negara khilafah pasti tidak mau dukung PKS,” cuit MurtadhaOne1.
Ia pun mengungkapkan, menurut ustaz HTI tersebut PKS adalah salah satu dari tiga varian (kelompok) yang mendukung berdirinya negara khilafah di Indonesia.
“Menurut ustad HTI ini PKS adalah salah satu dari 3 varian pendukung khilafah,” ungkapnya.
Kicauan MurtadhaOne1 tersebut juga turut dibagikan pegiat media sosial, Denny Siregar lewat cuitannya di Twitter.
Dilihat dari video itu, tampak ustaz HTI tersebut mengungkapkan adanya tiga varian kelompok Islam di Indonesia yang ingin mendirikan negara khilafah.
Akan tetapi, kata ustaz HTI itu, tiga varian itu memiliki cara yang berbeda-beda untuk menegakkan sistem khilafah di tanah air.
Kelompok pertama, menurut sang ustaz HTI, yakni DII/TII dan NII yang ingin menegakkan khilafah dengan jalan kekerasan yakni jihad.
“Jamaah Islamiyah termasuk yang ada di Indonesia DII/TII, NI dan seterusnya. Ini varian pertama. Menegakkan khilafah tapi melalui jalan kekerasan yang diyakini sebagai jihad,” ujar ustaz HTI itu.
Varian kedua, lanjutnya, yakni kelompok Islam yang ingin menegakkan khilafah tetapi melalui jalan demokrasi dengan mendaftarkan diri sebagai partai politik.
Ia pun menyebut bahwa kelompok Islam di Indonesia yang masuk dalam kategori varian kedua tersebut adalah PKS.
“Varian yang kedua, ada kelompok Islam yang ingin menegakkan negara Islam tapi caranya bukan kekerasan, caranya adalah demokrasi. Mereka mendaftarkan diri sebagai partai politik kemudian begitu Pemilu ada yang menjadi menteri, presiden, dan seterusnya. Contohnya Ikhwanul Muslimin, kalau di Indonesia yah PKS,” ungkapnya.
Selain PKS yang masuk di varian kedua tersebut, ustaz HTI itu juga mengungkapkan adanya kelompok Islam varian ketiga yang ingin menegakkan khilafah di Indonesia tetapi melalui jalan dakwah. Kelompok itu yakni Hizbut Tahrir.
“Ada varian yang ketiga yang tidak mengikuti jalan kekerasan dan juga tidak mengikuti jalan demokrasi. Jalan yang ditempuh adalah dakwah Islam khususnya melalui pertama pemikiran dan kedua adalah politik. Itulah Hizbut Tahrir,” ujarnya.
S:Makassar Terkini