INDONESIAKININEWS.COM - Tiga hari terakhir polemik kasus buku sejarah terbitan Kemdikbud ini semakin menghangat. Kontroversi ini awalnya m...
INDONESIAKININEWS.COM - Tiga hari terakhir polemik kasus buku sejarah terbitan Kemdikbud ini semakin menghangat.
Kontroversi ini awalnya muncul setelah dokumen itu beredar secara daring. Sejumlah pihak protes ke Kemendikbud karena tak ada pembahasan terkait pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy'ari serta Gus Dur.
Ananda Sukarlan pun angkat bicara di twitter. Pianis & komponis yang tahun lalu dianugerahi gelar kesatriaan "Cavaliere Ordine della Stella" dari presiden Republik Italia, Sergio Mattarella ini men-tweet konsernya tahun lalu memperingati 80 tahun Gus Dur almarhum, yang diproduksi oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan di bawah pimpinan Hilmar Farid. "Ini bukti yang sangat jelas bahwa dari pihak Kemdikbud sekarang tidak ada niat sama sekali untuk meniadakan NU", katanya ketika dihubungi indonesiakininews.
Ini cuitan Ananda Sukarlan :
https://t.co/GnLL7ETFEg
Abis sholat Jumat, inget sambutan bang Dirjen @hilmarfarid yg keren bgt di konser saya Tribute to #GusDur produksi Ditjen Kebudayaan, lokasinya di Gedung NU. Di menit 10.31. Cc
@GUSDURians @AlissaWahid @savicali https://t.co/n0oe7Ekwuw
https://t.co/3epuO6FJwA :
Ini tahun lalu, memperingati ultah 80 th #GusDur . Bang Dirjen antusias banget bikin konser ini karena beliau pengagum Gus Dur, yg beliau sebut di video itu sbg "pejuang kemanusiaan dan guru bangsa". Keliatan bgt betapa besar kekaguman & kehormatan bang Dirjen thd Gus Dur
"Gus Dur adalah .... pejuang kemanusiaan dan guru bangsa. Beliau menguasai banyak sekali bidang, bukan hanya politik, agama, keamanan tapi juga seni, budaya. Konser ini bentuk penghormatan bukan hanya terhadap sosoknya, tapi juga terhadap pemikiran dan karya beliau sepanjang hidupnya", demikian secuplik sambutan Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid di konser Ananda memperingati 80 tahun Gus Dur yang mulai di menit 10.31 di kanal YouTube "budaya saya" milik Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Thread twitter @anandasukarlan kini telah banyak di-retweet oleh berbagai tokoh seperti Budiman Sudjatmiko, penulis Khrisna Pabichara, sejarahwan Bonnie Triyana bahkan direktur NU Online, Savic Ali .