INDONESIAKININEWS.COM - Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean meyakini Jakarta tidak akan masuk dalam agenda balap Formula E 2022. Hal it...
Hal itu disampaikan Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (21/3/2021).
“Saya jamin 120% Jakarta tak akan masuk agenda Formula E 2022,” tulis Ferdinand dikutip PojokSatu.id.
Menurutnya, ada beberapa alasan atas keyakinan gagalnya hasrat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.
Di antaranya, ketidakjelasan keberadaan lintasan yang akan digunakan balap mobil listrik itu.
“Belum lagi fee musim 2021/2022 mau bayar lagi dari APBD? Hahaha otak gubernurnya dimana?” sambungnya.
Ferdinand juga meyakini pembangunan infrastruktur sirkuit Formula E juga bakal terkendala biaya.
“Biaya bangun infrastrukturnya darimana? Lihat saja di APBD ada duitnya ngga?” tandasnya.
Cuitan Ferdinand Hutahaean itu menanggapi cuitan pemilik akun @Melvin5111 yang mengunggah tangkapan layar artikel dari us.motorsport.com.
Dalam artikel tersebut, Kepala Eksekutif Formula E Jamie Reigle menyebut, ada beberapa negara yang menjadi target untuk disinggahi ajang balap Formula E.
Di antaranya adalah Jepang, Cina, India dan Amerika Serikat. Sedangkan Indonesia sama sekali tidak disebut.
“Saya melihat pasar di mana kami perlu memberikan dampak,” tutur Reigle kepada MotorSport.
“Tanpa urutan tertentu, Jepang termasuk dalam daftar itu. China Daratan di kota tingkat satu [Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen] juga termasuk dalam daftar itu,” sambungnya.
Reigle juga menyebut balapan di California sebagai target utama terakhirnya.
Ini akan meningkatkan kehadiran Formula E di Amerika Serikat bersama balapan Pantai Timur yang sudah ada sebelumnya di New York, yang diadakan di Sirkuit Jalan Brooklyn di area Red Hook.
“Yang terakhir adalah AS Barat. Itu cocok,” ujarnya.
“Saat Anda berbicara dengan produsen utama, mereka semua menjual banyak mobil di California. Jika kita bisa berakhir di sana, itu akan keren,” tandasnya.
s: pojoksatu.id
