INDONESIAKININEWS.COM - Beredar viral video anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) kelaparan akibat terdesak pasukan TNI dan Polri. Dalam v...
INDONESIAKININEWS.COM - Beredar viral video anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) kelaparan akibat terdesak pasukan TNI dan Polri.
Dalam video viral ini, tampak seorang pentolan OPM sedang menghubungi temannya melalui sambungan handy talky (HT).
Pentolan OPM ini ditemani dua orang rekannya. Ia memakai penutup kepala, kaus tanpa lengan dan celana pendek.
Ia menyampaikan kepada kelompoknya bahwa mereka sedang terdesak oleh
prajurit TNI dan Polri.
Ia menyebut kelompoknya sedang sudah lelah memantau dan mengawasi pergerakan TNI dan Polri.
Pria brewok itu juga mengaku kekurangan persediaan makanan.
“Makanan kami sudah mau habis. Mereka (TNI-Polri) semakin banyak, kami mau mundur saja,” katanya dengan bahasa asli Papua.
Rekannya menjawab sambungan HT pentolan OPM itu dengan menyebut bawa mereka juga merasakan hal yang sama.
“Jadi begini bapa, kami di sini juga susah, di sini kami juga susah untuk makan,” katanya.
Pentolan OPM itu lantas meminta saran dan pendapat bagaimana langkah selanjutnya.
Namun permintaan pendapat itu tak dijawab. Akhirnya dia memutuskan untuk mundur dan meminta kelompok lainnya untuk tetap bertahan.
“Ya sudah kalau kalian bertahan, kami mundur duluan saja,” katanya.
Video OPM kelaparan ini diunggah akun Instagram @papua_talk, Kamis (18/3).
“Viral anggota KKB kelaparan, terlihat mereka minta bantuan temannya.
Ayo datang serahkan diri saja aman,” tulisnya.
Sebelumnya, kelompok OPM menyandera pilot dan penumpang pesawat Susi Air di Kabupaten Puncak, Papua pada Jumat (12/3/2021) lalu.
Akibatnya, Pelayanan penerbangan ke Wangbe, Kabupaten Puncak untuk sementara dihentikan Sejak terjadinya aksi penyanderaan tersebut.
Kepala Bandara Ilaga Herman Sujito mengakui saat ini pelayanan penerbangan ke Wangbe dihentikan sementara sampai batas waktu yang belum dipastikan.
Dari laporan yang diterima, pelayanan penerbangan ke kawasan itu yang dilakukan dari Timika ditutup sementara hingga adanya pemberitahuan selanjutnya.
“Pelayanannya ditangani Unit Penyelenggara Bandar Udara (Upbu) Timika,” kata Herman Sujito.
s: pojoksatu.id