INDONESIAKININEWS.COM - Sebagaimana diberitakan, Mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilaksanakan di ...
INDONESIAKININEWS.COM -
Sebagaimana diberitakan, Mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilaksanakan di Sibolangit.
Marzuki Alie yang selama ini mengaku bukan bagian dari penghianat yang hendak melaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat kedapatan hadir pada acara itu.
Saat sampai di Badara Kualanamu, Amrzuki Alie tampak sempat adu mulut dengan Wasekjen PD, Jansen Sitindaon.
Namun, Marzuki Alie pun tak mundur, yang pada akhirnya ia tetap memgikuti KLB yang disebut oleh AHY sebagai KLB Bodong.
Usai mengikuti KLB Demokrat di Sibolangit, Marzuki Alie memerintahkan Polri untuk menangkap pelaku penyiksaan anak.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Marzuki Alie melalalui akun twitter pribadinya pada 7 Maret 2021.
"Mohon penegak hukum @DivHumas_Polri @CCICPolri segera ditangkap pelaku penyiksaan anak," cuit Marzuki Alie seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @marzukialie_MA pada Minggu, 7 Maret 2021.
Halaman:
Sumber: Twitter
Mhn penegak hukum @DivHumas_Polri @CCICPolri segera ditangkap pelaku penyiksaan anak. Kalau sy lihat itu rumah panti, mudah2an segera diketemukan pic.twitter.com/4XhXA3U1zP— Marzuki Alie Dr.H. (@marzukialie_MA) March 6, 2021
"Kalau saya lihat itu rumah panti, mudah-mudahan segera diketemukan," tulisnya.
Sebelumnya, Marzuki Alie menyebut bahwa kemenangan SBY karena pencitraan, namun menurutnya pencitraan itu merupakan pertempuran udara.
Lebih lanjut Marzuki Alie menuturukan, jika pertempuran udara tanpa dukungan pasukan darat yang menguasai wilayah tidak akan berhasil.
Pernyataan tersebut diungkapkan Marzuki Alie malalui akun twitter pribadinya pada 1 Maret 2021.
"Pencitraan itu pertempuran udara, namun pasukan darat juga harus kuat menguasai wilayah," cuit Marzuki Alie seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @marzukialie_MA pada Selasa, 2 Maret 2021.
Dirinya juga menilai, bahwa pertempuran sebenarnya adalah kontestasi politik yang sebenarnya.
"Pertempuran darat, itulah kontestasi yg sebenarnya," tulisnya.
Menurut mantan ketua DPR RI itu, sebyah kontestasi, tanpa kekuatan darat, akan kalah.
"Tanpa kekuatan pasukan darat, kontestasi dipastikan akan kalah," pungkasnya.
Sebagaimana dikatahui, Marzuki Alie menilai bahwa keberhasilan partai Demokrat hanya dari segi pencitraan saja.
Namun menurutnya, keberhasilan soliditas Partai Demokrat di bawah hingga akar rumput masih lemah.
“Kalau dari segi pencitraan, Pak SBY jago, tapi kalau partai tidak dibangun militansi, soliditas tidak dibangun sampai ke akar rumput nanti blank dia nyesel Itu lemahnya disana, dan itu tidak dilakukan,” katanya seperti dilihat mantrasukabumi.com dalam sebuah video youtube, pada 27 Februari 2021.
Tentu, kelemahan tersebut adalah tanggung jawab Agus Harimurti Yudhoyono selaku Ketua Umum Partai Demokrat.
Dirinya tidak ingin partai berlambang mercy itu sibuk bermain hanya di udara untuk pencitraan.
“Pasti lah tanggung jawabnya ketua umum, jangan main di tataran udara saja, waktu kita itu ada pemantapan udara Pak SBY memegang citra, bagaimana citra politik,” ujarnya.
Bukan hanya itu, didinya menyebut selagi SBY mengurus citra, mesin politik di bawah juga bergerak membuat konsolidasi hingga anak ranting.
“Tapi kita dibawah ini silent operation terus bergerak, tidak ada partai politik yang membuat konsolidasi sampai anak ranting kecuali Demokrat pada saat saya (Sekjen) sampai anak ranting,” ucapnya.
Marzukie Ali menilai secara akademik AHY bagus dengan berbekal pendidikan TNI. Hanya saja, anak buahnya di bawah tidak ada yang matang dalam berpolitik.
Kata Marzuki, harusnya AHY mengkombinasikan kader pengalaman atau senior dengan yang muda. Sehingga, kaderisasi berjalan di partai.
“Kalau dibawahnya dianggap semua muda itu kekuatan itu betul muda itu kekuatan tapi jangan salah semakin senior kita kemampuan membangun strategi sangat penting, strategi lapangan kan tanpa pengalaman tak pernah terpikirkan,” tuturnya.
“SBY bagus, tapi kalau gak dibantu dengan punya pemikiran tentang memenangkan pertempuran gak bisa juga,” katanya menambahkan.
Mantan Ketua DPR ini pun mengklaim bahwa dirinya berkorban untuk partai Demokrat hingga blusukan ke pengurus pengurus daerah.
Menurutnya, untuk membangun partai mesti turun ke darat. Bukan membangun citra di udara saja.
“Bagus (Demokrat) tataran udara wah luar biasa, tapi tataran dibawah kalau gak dibangun gak bisa, saya sampai pelosok pelosok ada dimana mana waktu saya jadi sekjen, saya gak tidur ditempat, dan saya kerja di partai itu luar biasa sampai jam 12 malam sampai jam 2 malam badan saya kalau gak kuat rontok,” pungkasnya.***
S:Mantrasukabumi