INDONESIAKININEWS.COM - Politikus PDIP sekaligus mantan kader Partai Demokrat Ruhut Sitompul menceritakan kenangannya saat masih bergabung ...
INDONESIAKININEWS.COM - Politikus PDIP sekaligus mantan kader Partai Demokrat Ruhut Sitompul menceritakan kenangannya saat masih bergabung di dalam Partai Demokrat.
Ruhut Sitompul mengaku kecewa pada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga akhirnya dia pun memutuskan keluar dari Partai Demokrat.
Ruhut Sitompul menceritakan, kekecewaan itu muncul ketika SBY tiba-tiba saja mendaftarkan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 lalu.
"Saya dulu keluar karena berkaitan dengan Pilgub Jakarta. Saya apa pun aturan organisasi dalam hal ini AD/ART, saya orang yang sangat loyal," kata Ruhut Sitompul, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Jumat, 12 Maret 2021.
Ruhut Sitompul menceritakan bahwa dulu dia pernah berbeda pilihan dengan Partai Demokrat. Meski demikian, dia bangga pada SBY, yang selalu menghormati pilihannya.
"Semua orang sudah tahu lah, saya meski pun di partai tapi saya tidak mendukung jagonya Demokrat, saya mendukung Pak Jokowi.
Dan saya bangga dengan Pak SBY, beliau mengizinkan. Walaupun semua minta saya dipecat waktu itu, tapi Pak SBY gak, 'Ruhut tetap kader kita'," tuturnya.
Halaman:
Sumber: YouTube Akbar Faizal Uncensored
Saat Pilkada DKI Jakarta 2017, Ruhut Sitompul pun meminta izin pada SBY untuk mendukung Ahok, dan SBY pun mengizinkan, bahkan SBY berkata kemungkinan Partai Demokrat pun akan mendukung Ahok.
"Tiba-tiba last minute pendaftaran terakhir, AHY maju, saya sedih. Saya paling sayang sama AHY," ujar Ruhut Sitompul.
Saking sayangnya dengan AHY, Ruhut Sitompul bahkan sempat menitipkan AHY pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bisa ditanya sama Pak Presiden Joko Widodo, kita berdua di Istana malam hari bicara soal Indonesia, salah satu pembicaraan akhir, 'Pak, saya mau titip adik saya'," ujar Ruhut Sitompul.
Menurutnya, saat itu Jokowi mengira bahwa dirinya menitipkan adik kandungnya, yakni Laksamana Muda TNI (Purn) Iskandar Sitompul.
"Saya bilang AHY, putra Pak SBY. Karena AHY dan Ibas sudah saya anggap adik. Saya dekat dengan keluarga ini," ucap Ruhut Sitompul.
Ruhut Sitompul menjelaskan, saat itu dia menceritakan pada Jokowi tentang kekhawatirannya akan masa depan karier militer AHY.
"Bapak (Jokowi) saya terjepit, sebagian yang dekat dengan Pak SBY, selalu mengatakan karier militer AHY selesai di era Pak Joko Widodo. 'Pak tolong dong Pak', saya bilang gitu," ujar Ruhut Sitompul.
"Saya minta tolong malam-malam. Saya cerita siapa AHY, orang baik, Adhi Makayasa. Beliau sangat welcome, 'Oh iya Bang, akan kita perhatikan'," sambungnya.
Ruhut Sitompul lantas mengungkapkan, sejak dulu dia sudah mendambakan bahwa suatu saat nanti AHY bisa mendapatkan bintang.
Bahkan, dia pernah berkata pada SBY dan almarhumah Ani Yudhoyono bahwa AHY adalah calon 2024.
Namun, tak berselang lama dari ucapannya itu, tiba-tiba AHY maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta dan mundur dari karier militernya.
Hal itulah yang membuat Ruhut Sitompul memutuskan keluar dari Partai Demokrat karena kecewa pada SBY yang terkesan sudah mengorbankan AHY untuk kepentingan politik.
"Last minute pendaftaran, AHY maju. Di situ saya lihat, loh kok begini Pak SBY. Herzaky yang ngomong, bapak dan ibu sebenarnya gak mau AHY jadi calon gubernur, tapi karena partai politik kawan kami, disebutkan PAN, PKB. Wah kaget saya, AHY dikorbankan loh," tuturnya.
"Tapi sebenarnya yang paling membuat saya sedih adalah waktu dia (SBY) bilang AHY mundur dari militer.
Itu saya sedih. Saya sudah punya cita-cita untuk AHY. Mereka semua kaget, saya dengan lantang menyatakan mundur sebagai anggota DPR, tiga tahun lagi loh jabatan saya," kata Ruhut Sitompul.***
Lihat artikel asli