INDONESIAKININEWS.COM - Mantan politisi Partai Demokrat Jhoni Allen menuding, hasil Kongres V Partai Demokrat yang mengukuhkan Agus Harimur...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan politisi Partai Demokrat Jhoni Allen menuding, hasil Kongres V Partai Demokrat yang mengukuhkan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) sebagai Ketua Umum merupakan hasil rekayasan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).
Jhoni mengungkapkan hal itu melalui video dan beredar di kalangan awak media serta media sosial, Senin (1/3/2021).;
"SBY mendesain seluruh ketua-ketua DPD seluruh Indonesia untuk mendeklarasikan AHY sebagai ketua umum.
Itulah yang mereka sebut aklamasi. Makanya, AHY berada di puncak gunung, tapi tidak pernah mendaki," kata Jhoni dalam pernyataan video yang diterima Kompas.com, Senin.
Tak hanya menuding, Jhoni membeberkan sejumlah fakta terkait Kongres V Partai Demokrat.
Menurut dia, Kongres V Partai Demokrat sama sekali tidak ada bahasan mulai dari tata tertib acara hingga syarat pemilihan ketua umum.
"Selain itu, tidak ada laporan pertanggungjawaban dari Ketua Umum, SBY. Setelah pidato ketua umum SBY, peserta kongres yang tidak punya hak suara, diusir keluar arena kongres," ujarnya.
Padahal, menurut Jhoni, semua peserta kongres seharusnya memiliki hak untuk berbicara.
Sementara itu, hak suara hanya digunakan pada saat pemilihan ketua umum atau jika ada perbedaan pendapat.
Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa bahwa AHY tidak pernah berupaya mendaki ke puncak gunung, tetapi tiba-tiba berada di puncak.
Sehingga, AHY tidak mengetahui bagaimana cara turun gunung dalam menghadapi konflik internal partai.
Sehingga, isu-isu mengenai kudeta Demokrat harus dihadapi langsung oleh SBY.
"AHY selaku ketua umum tidak tahu cara turun gunung, sehingga bapaknya, SBY yang saya hormati menjadi turun gunung. Inilah yang disebut krisis kepemimpinan," terang dia.
Demokrat angkat bicara
Beberapa jam setelah video Jhoni Allen beredar, Partai Demokrat pun angkat bicara melalui Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra.
Menurutnya, pernyataan Jhoni Allen hanya merupakan ekspresi kekecewaan dari seseorang yang baru dipecat.
Padahal, kata dia, pemecatan yang dilakukan Demokrat justru karena kesalahan dari Jhoni Allen sendiri.
"Anda-anda dipecat karena tindakan Anda sendiri, terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat dan bekerja sama dengan oknum kekuasaan melakukan abuse of power serta mencederai demokrasi Indonesia," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Senin.
Selain itu, ia juga menanggapi adanya tudingan Jhoni Allen menyebut bahwa SBY tidak berkeringat dalam Pemilu 2004.
Menurutnya, tudingan tersebut merupakan cara dari Jhoni Allen untuk memanipulasi sejarah yang ada.
"Ini namanya manipulasi sejarah kalau bilang enggak ada keringat Pak SBY mendirikan partai.
Gagasan membentuk partai ini dimulai ketika SBY kalah dari Hamzah Haz untuk menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan di Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2001," jelasnya.
Ia juga menyoroti tudingan Jhoni yang menyebut SBY tidak berdarah-darah membangun Partai Demokrat.
Menanggapi tudingan itu, Herzaky menduga Jhoni tidak tinggal di planet Bumi, melainkan di planet Mars.
"Mungkin yang bilang begitu tidak tinggal di planet Bumi. Tinggal di planet Mars kali," ucapnya.
S:Tribun Palu