INDONESIAKININEWS.COM - Kisruh Partai Demokrat masih terus bergejolak. Hal ini utamanya dipicu dengan digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) p...
INDONESIAKININEWS.COM - Kisruh Partai Demokrat masih terus bergejolak. Hal ini utamanya dipicu dengan digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) pada Jumat 5 Maret 2021 lalu.
Hasil dari KLB menobatkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Hal ini pun mengundang kesedihan di hati Ketua Tinggi Majelis Partai Demokrat, sekaligus pendirinya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Melalui akun Facebooknya, SBY mencurahkan isi hatinya (curhat) perihal ‘sahabat’ yang dinilainya telah berkhianat.
Dalam tulisan curhat yang cukup panjang itu, SBY menceritakan, polemik yang tengah dihadapinya kini merupakan sebuah ujian berat.
Seolah berdialog dengan diri sendiri dan Tuhan YME, SBY menuturkan tak pernah terbersit sedikit pun bahwa di usia senjanya, dengan partai politik yang sudah dibinanya bertahun-tahun mendapatkan perlakuan tak mengenakan.
Perlakuan tak baik itu justru datang dari sejumlah 'sahabat'nya yang dinilainya sudah begitu melukainya.
“Kenapa kau harus bersedih? Tidakkah cobaan dan ujian begini telah engkau alami berpuluh-puluh kali. Aku tahu, hari-harimu memang sungguh berat dan seolah awan hitam menyelimuti hidupmu. Aku tahu di usiamu yang telah memasuki masa senja ini, engkau tak pernah membayangkan bahwa hal begini bakal terjadi,” tulis SBY dalam akun Facebook Susilo Bambang Yudhoyono dilansir Galamedia, Jumat, 19 Maret 2021.
“Hatimu pasti luka, sedih dan terhina. Betapa partai politik yang kau gagas berdirinya, serta pernah kau pimpin dan besarkan, kini harus mendapatkan perlakuan seperti ini. Sesuatu yang ketika kuasa ada dalam dirimu, ada dalam tanganmu, perlakuan tak terpuji seperti itu tak pernah kau lakukan,” sambungnya.
Akan tetapi, dikatakan SBY, dirinya sadar bahwa sekarang ini era politik tanpa disertai kebenaran. Maraknya fitnah, pembunuhan karakter, berita bohong, serta tipu muslihat merupakan hal yang lumrah, meski menggilas siapapun hingga tercerderai.
Dalam tulisan itu, dia menerangkan, meski di jaman yang serba ‘berani’ ini, ketika banyak orang mengambil jalan ‘pintas’ dirinya tetap berdiri tegak dengan jalan kebenaran, dengan menerima banyak konsekuensi.
Konsekuensi itu salah satunya adalah partai yang dipimpinnya harus banyak menghadapi masalah. Kendati demikian, dirinya tetap yakin masih banyak manusia yang berhati nurani baik. Tak hanya itu, dia pun berpandangan, ada lubang menganga antara hukum dan keadilan.
Di akhir tulisannya, SBY tetap beryukur karena menjadi manusia yang masih mencintai kedamaian, kebenaran, dan keadilan. Dia pun berharap agar Tuhan mengabulkan doanya untuk menjadikan Tanah Air ini damai.
“Ya Allah, kabulkanlah permintaanku akan hadirnya kedamaian, kebenaran dan keadilan di negeri tercinta ini. KepadaMu aku berserah diri, dan kepadaMu aku memohon pertolongan,” tutur SBY.***
S:Galamedianews