INDONESIAKININEWS.COM - Budayawan, Cak Nun menanggapi soal banyaknya masyarakat Indonesia yang menolak sistem khilafah. Menurutnya, umat I...
INDONESIAKININEWS.COM - Budayawan, Cak Nun menanggapi soal banyaknya masyarakat Indonesia yang menolak sistem khilafah.
Menurutnya, umat Islam yang tak suka dengan khilafah akan berhadapan langsung dengan Allah SWT.
Pasalnya, kata Cak Nun, khilafah adalah ‘produk’ dari Allah SWT.
Oleh karenanya, umat Islam di Indonesia yang anti khilafah akan berhadapan dengan Sang Pencipta.
“Yang pasti khilafah itu idenya Allah. Nabi Adam dan keturunannya itu dilahirkan untuk menjadi khalifah.
Nah, jadi kalau anti khilafah, kamu berhadapannya sama Allah,” tegas Cak Nun.
Hal itu disampaikan Cak Nun lewat videonya yang tayang di kanal Youtube King of Ye Reborn, seperti dilihat pada Kamis 18 Maret 2021.
Dalam tayangan video tersebut, pria bernama lengkap Emha Ainun Nadjib ini juga menilai sistem khilafah bisa ditegakkan di Indonesia.
Namun, menurut Cak Nun, proses penegakkan sistem tersebut bukan dilakukan dengan cara berteriak atau orasi di jalanan melainkan melalui jalur konstitusi.
“Kalau mau dengan cara normal, kan harus berdebat di DPR untuk mengkhilafahkan Indonesia.
Itu semua kan harus ditempuh. Kalau cuma ngomong doang, percuma. Kalau kamu keserempet sama ucapanmu, nanti dituduh makar,” ungkapnya.
Cak Nun juga menilai, banyak warga Indonesia yang menolak konsep khilafah tanpa memahami arti sebenarnya.
Bahkan menurutnya, tak sedikit dari mereka yang memaknai khilafah berdasarkan pemikiran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Cak Nun pun menyebut bahwa hal itu adalah keliru dan tidak benar.
“Jadi kalau kamu enggak cocok sama HTI masih oke, kalau anti khilafah ya itu tadi. Khilafah itu bikinan Allah, jangan kamu lawan terus anti-khilafah. Sana kamu berhadapan sama Allah, aku enggak ikut-ikut,” ujar Cak Nun.
Mengutip Hops.id, Cak Nun dalam tayangan video itu juga menceritakan terkait pembubaran HTI yang kerap menggaungkan tegaknya khilafah di Tanah Air.
Ia melihat, HTI tidak benar lantaran tak punya strategi yang baik dalam penyebaran ajaran tersebut.
Namun, di lain sisi menurut Cak Nun pemerintah juga salah karena mengambil keputusan sepihak.
“Menurut saya kedua-duanya salah. HTI-nya tidak menghitung secara strategis, pemerintahnya juga enggak santun. Harusnya kan tabayyun dulu, islah dulu,” ujarnya.
Lihat artikel asli
S: Tribunnews