INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Koordinator Kontras Rivanlee Anandar menyebut konflik lahan antara PT Pertamina dan warga di Gang Buntu II Ke...
INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Koordinator Kontras Rivanlee Anandar menyebut konflik lahan antara PT Pertamina dan warga di Gang Buntu II Kelurahan Pancoran sudah terjadi sejak Juli 2020 lalu.
PT Pertamina mengeklaim menguasai lahan di kawasan itu dan hendak menggusur warga setempat.
Namun, belum ada putusan pengadilan terkait sengketa lahan itu sehingga PT Pertamina pun diduga mengerahkan organisasi masyarakat (ormas) untuk mengintimidasi warga.
"Semenjak bulan Juli 2020, Warga Gang Buntu II telah mengalami penggusuran yang sebenarnya dinilai cacat pada prosedur hukumnya. Di mana PT Pertamina Persero telah mulai melakukan intimidasi dan teror, secara door to door kepada warga," kata Rivan kepada Kompas.com, Kamis (18/3/2021).
Rivan mengatakan, beberapa orang dari warga menjadi ketakutan akibat intimidasi tersebut. Mereka memutuskan untuk membongkar rumahnya sendiri dan pergi meninggalkan lokasi tersebut.
Namun, lebih banyak warga yang memutuskan bertahan karena mereka sudah menempati lahan tersebut selama lebih dari 20 tahun. Akhirnya, konflik antara warga dan PT Pertamina terus terjadi.
Puncak konflik terjadi pada 15 Januari 2021 lalu, di mana PT Pertamina disebut menggunakan bantuan dari oknum ormas berseragam lengkap dan preman yang membawa palu penghancur, gergaji mesin serta satu unit ekskavator.
"Pada kejadian tersebut ekskavator yang dikawal oleh oknum dan preman yang berjumlah kurang lebih 30 orang dengan atribut lengkap tersebut hendak meratakan lapangan yang biasa digunakan oleh sebagian anak muda bermain skateboard beserta satu empang pemancingan milik salah satu warga," kata Rivan.
"Anggota oknum yang dikerahkan membantu PT Pertamina untuk menggusur merupakan anggota-anggota ormas dari luar wilayah warga," sambung Rivan.
Bentrok serupa pun kembali terulang pada 22 dan 24 Februari. Lalu terbaru, bentrok kembali pecah Rabu (17/3/2021) malam hingga dini hari. Menurut Kontras, ada sekitar 20 orang yang terluka akibat bentrok semalam.
Untuk diketahui, hingga berita ini ditulis, Kompas.com masih berusaha mengonfirmasi pihak perusahaan pelat merah itu. Namun, belum mendapatkan respons.
s: kompas.com