INDONESIAKININEWS.COM - Pegiat media sosial Denny Siregar menyentil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Hal itu ...
INDONESIAKININEWS.COM - Pegiat media sosial Denny Siregar menyentil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Hal itu menyusul pengakuan Jhoni Allen Marbun soal pendirian Partai Demokrat.
Jhoni Allen Marbun merupakan satu dari tujuh kader yang dipecat.
Ia dipecat karena disebut memprakarsai gerakan isu kudeta Agus Harimurti Yudhoyono.
Diketahui, Jhoni Allen Marbun baru-baru ini buka suara terkait andil SBY di Partai Demokrat.
Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat ini justru menantang dan menyebut SBY-lah yang melakukan kudeta terhadap kepemimpinan Anas Urbaningrum di masa lalu.
Ia juga secara terang-terangan menyebut SBY bukan merupakan pendiri partai Demokrat dan tidak berdarah-darah membangunnya.
Melalui video yang tersebar di media sosial, Jhoni Allen menyebut SBY bukanlah pendiri partai Demokrat.
Hal itu lantaran SBY baru muncul di hadapan para anggota Partai Demokrat setelah mundur sebagai Menko Polhukam era Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri.
"Pak SBY setelah mundur dari kabinet Ibu Megawati baru muncul pada acara Partai Demokrat di Hotel Kinasih di Bogor."
"Saat itu saya ketua panitianya. Ini menegaskan bahwa SBY bukanlah pendiri Partai Demokrat," kata Jhoni dalam video yang tersebar pada Senin (1/3/2021), dikutip dari Kompas.com.
Jhoni juga mengungkapkan, SBY baru bergabung dengan Partai Demokrat setelah partai ini lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengikuti Pemilu 2004.
Sebaliknya, Jhoni mengklaim dirinya dan para kader Demokrat-lah yang telah bersusah payah meloloskan partai pada Pemilu 2004.
Bahkan, Jhoni juga membeberkan SBY hanya menyumbang Rp 100 juta ke dalam bentuk empat lembar travel check di hotel daerah Bogor dalam partisipasinya pada Pemilu 2004.
"SBY bergabung dengan Partai Demokrat setelah lolos verifikasi KPU dengan memasukkan almarhumah Ibu Ani Yudhoyono sebagai salah satu Wakil Ketua Umum."
"Dan hanya menyumbang uang Rp 100 juta dalam bentuk empat lembar travel check di hotel di Bogor," jelasnya.
Selain itu, Jhoni juga membuat kesaksian SBY tidak berkeringat dalam meloloskan partai di kancah Pemilu 2004.
"Demi Tuhan saya bersaksi, bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali. Apalagi berdarah-darah sebagaimana pernyataannya di berbagai kesempatan," ungkap Jhoni.
Pernyataan Jhoni Allen langsung membuat Denny Siregar berkomentar.
"Ohhh Pepo cuman nyumbang 100juta doang toh. Gitu kok seperti berkuasa banget.
Itu seperti orang kontrak rumah, trus tiba2 dia bilang ke pemilik kalo dia yg punya rumah ini.. (emoji)," tulis Denny Siregar lewat akun Twitter @Dennysiregar7, Senin (1/3/2021) pukul 8.09 malam seperti dilansir Tribun-timur.com.
Berdirinya Partai Demokrat versi SBY
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menjelaskan sejarah berdirinya Partai Demokrat.
Menurutnya, gagasan membentuk Partai Demokrat dimulai ketika SBY kalah dari Hamzah Haz untuk menjadi calon Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 2001.
Kemudian, satu di antara pendiri Partai Demokrat, almarhum Ventje Rumangkang menyarankan SBY mendirikan partai.
"Bapak Ventje menyampaikan bahwa banyak orang yang menginginkan SBY menjadi pemimpin nasional, termasuk menjadi wakil presiden."
"Namun realitas politik tak memungkinkan lantaran SBY ketika itu tak mempunyai partai," ujar Herzaky, dalam keterangan resmi yang diterima Tribunnews.com, Senin (1/3/2021).
Akhirnya, setelah berdiskusi dengan sang istri, almarhum Ani Yudhoyono, SBY pun mengamini usulan Ventje.
Herzaky menambahkan, SBY juga berperan dalam menciptakan nama, logo, bendera, mars, hingga manifesto politik Partai Demokrat.
Demokrat pun didirikan pada 9 September 2001 dengan mengambil tanggal yang sama dengan hari ulang tahun SBY.
"Partai ini pun didirikan pada 9 September 2001, mengambil tanggal yang sama dengan hari ulang tahun SBY pada tanggal 9 bulan sembilan."
"Begitu pula dengan pemilihan jumlah deklarator pendiri partai sebanyak 99 orang. Di antara deklarator itu, bahkan ada nama staf pribadi SBY."
"Setelah partai terbentuk, Ani Yudhoyono, istri SBY, juga didapuk menjadi wakil ketua umum," katanya.
Herzaky melanjutkan, hal tersebut dilakukan demi meyakinkan publik dan menjadi representasi SBY di tubuh Partai Demokrat.
"Ini kenyataan sejarah yang tidak bisa dipungkiri, kalau dibilang tidak ada keringat Pak SBY mendirikan partai, itu ketahuan orang yang tidak paham sejarah."
"SBY tak pernah mengklaim berdirinya Demokrat sebagai perjuangannya sendiri," kata Herzaky.
"Namun kami mengaku heran jika kini banyak deklarator atau pendiri partai yang merasa lebih besar dan berjasa mendirikan partai," tambahnya. (Tribun-timur.com/ Sakinah Sudin/ Tribunnews.com/ Inza Maliana)
S: Tribunnews