INDONESIAKININEWS.COM - Chief Excecutive Badminton England, Adrian Christy khawatirkan kesan Indonesia dengan para penggemar terhadap bulu ...
INDONESIAKININEWS.COM - Chief Excecutive Badminton England, Adrian Christy khawatirkan kesan Indonesia dengan para penggemar terhadap bulu tangkis Inggris berubah.
Adrian Christy menanggapi serius keputusan BWF atas dasar permintaan pemerintah Inggris lewat National Health Service pada tim Indonesia di All England 2021.
Sebagai Kepala Eksekutif Bulu Tangkis Inggris, Adrian Christy mengaku memahami kekecewaan dan kemarahan Indonesia, baik para atlet dan penggemar.
Keputusan didepaknya Indonesia dari All England 2021 bahkan disebut Christy mengguncang komunitas bulu tangkis dunia, hal ini sangat disayangkannya.
"Saya sangat sedih atas para pemain dan ofisial yang ditarik dari All England Open 2021 dan untuk jutaan penggemar yang sama-sama kecewa," ucap Adrian.
"Bukan itu yang kami harapkan dan ini jelas mengguncang komunitas bulu tangkis global. Kami tahu apa arti gelar All England bagu para pemain.
"Dan apa arti kejuaraan ini bagi para penggemar yang antusias. Saya memahami kekecewaan, frustrasi dan kemarahan yang banyak dirasakan orang saat ini," imbuhnya.
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, pada semifinal All England Open 2020 di Arena Birmingham, Inggris, Sabtu (14/3/2020).
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, pada semifinal All England Open 2020 di Arena Birmingham, Inggris, Sabtu (14/3/2020). (BADMINTON INDONESIA)
Namun demikian, Adrian Christy tak dapat memungkiri jika dunia saat ini tengah dicengkeram dengan pandemi Covid-19.
Hal itu pula yang membuat pemerintah menerapkan sistem protokol kesehatan yang sangat ketat, khususnya bagi para pendatang.
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo saat menjajal lapangan Utilita Arena Birmingham jelang turnamen All England Open 2021, Selasa (16/3/2021).
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo saat menjajal lapangan Utilita Arena Birmingham jelang turnamen All England Open 2021, Selasa (16/3/2021).
(BADMINTON INDONESIA)
Meski demikian, Adrian tak dapat memungkiri kekhawatiran akan kesan Indonesia terhadap bulu tangkis Inggris setelah kejadian tak mengenakan di All England 2021.
"Dunia tengah dicengkeram pandemi global dan tanggung jawab utama akmai harus mengikuti protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah Inggris," ujar Adrian.
"Karena kami memiliki tugas untuk merawat semua pemain, pelatih, ofisial dan staf serta mencegah risiko apapun yang membuat penularan virus bertambah.
"Salah satu fokus tahunan saya adalah menyambut tim Indonesia dan para penggemar luar biasa mereka ke Birmingham setiap tahunnya.
"Rasa hormat yang dimiliki bulu tangkis Inggris untuk mereka telah membuat situasi ini berada dalam kondisi sangat sulit.
"Ini bukan keputusan olahraga, ini merupakan tanggapan terhadap pandemi dari Pemerintah, profesional medis dan ilmuwan.
"Serta dalam beberapa bulan ke depan, kami semua berharap, kami dapat mulai keluar dari mimpi buruk Covid-19 dan kembali bersama lagi tahun depan." imbuhnya.
Saat ini seluruh tim Indonesia tengah berada di hotel untuk menjalani isolasi mandiri, sesuai dengan perintah NSH lewat Email yang telah dikirimkan.
Meskipun terdapat beberapa atlet yang tidak mendapat Email tersebut, seperti salah satunya Mohammad Ahsan.
Kondisi ini sekaligus membuat perjuangan Indonesia di All England 2021 terhenti, walaupun banyak wakil yang telah lolos ke babak kedua turnamen.
S: Suara