INDONESIAKININEWS.COM - Kabar terkait hancurnya markas Pemuda Pancasila Bandung Barat menjadi perbincangan warganet pada beberapa hari tera...
INDONESIAKININEWS.COM - Kabar terkait hancurnya markas Pemuda Pancasila Bandung Barat menjadi perbincangan warganet pada beberapa hari terakhir.
Markas yang kini telah porak-poranda tersebut diduga diserang oleh anggota Kopassus.
Kabar ini pun sempat membuat gaduh sejumlah organisasi di Jawa Barat, termasuk Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang kemudian memilih untuk melakukan mediasi.
Dilansir dari berbagai sumber, AKURAT.CO mengumpulkan sejumlah fakta penting terkait kasus Pemuda Pancasila (PP) dengan perwira TNI Kopassus.
1. Dipicu cekcok penarikan kendaraan
Peristiwa ini diawali dari adanya debt collector atau biasa disebut sebagai Mata Elang (Matel) yang sedang melakukan tugasnya untuk menarik kendaraan nasabah.
Ternyata, sejumlah anggota PP mengetahui hal tersebut. Tak pelak, bentrok pun tak terhindarkan antara anggota PP dan Matel.
2. Pukul orang tak bersalah
Bentrok yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat pada Senin 15 Maret 2021 tersebut pun terus melebar.
Bahkan, seorang warga pun sempat menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh seorang anggota ormas PP.
Ternyata, warga tersebut adalah seorang perwira menengah (pamen) Kopassus yang ketika itu sedang berpakaian preman dan berada di lokasi. Bahkan, pamen Kopassus tersebut hanya sedang melewati lokasi tersebut.
3. Markas porak-poranda hingga dua mobil hancur lebur
Menanggapi anggotanya dianiaya tanpa alasan, sejumlah anggota Kopassus pun tidak terima.
Sejumlah anggota satuan khusus dari TNI AD ini pun melakukan aksi balasan dengan melakukan sweeping ke markas PAC Pemuda Pancasila Bandung Barat.
Alhasil, aksi tersebut membuat markas Pemuda Pancasila porak-poranda.
Tak hanya itu, dua unit mobil yang diduga milik anggota PP juga hancur lebur.
4. Pemuda Pancasila minta maaf
Setelah markasnya hancur lebur, pihak Pemuda Pancasila akhirnya mengunggah sebuah video yang berisi permohonan maafnya atas aksi dari anggotanya kepada anggota Kopassus.
Pelaku tersebut juga menyampaikan bahwa tindakannya adalah kesalahpahaman dan terjadi di luar dugaan.
Tak hanya itu, pihak PP juga akan lebih berhati-hati dalam beraksi agar hal yang sama tidak kembali terulang
5. Mediasi KNPI
Kasus ini pun membuat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Barat memutuskan untuk menjadi mediator dengan mempertemukan Pemuda Pancasila dan Pusdiklat Kopassus Batujajar.
Dalam pertemuan tersebut keduanya pun mengakui kesalahannya masing-masing dan juga menyatakan bahwa aksi tersebut adalah ulah dari oknum.
Kini, kedua belah pihak telah mengakui kesalahannya. Bahkan, pelaku pemukulan yang merupakan ketua MPC Pemuda Pancasila Bandung Barat telah merilis video dan meminta maaf atas aksinya tersebut.[]
S: Tribunnews