INDONESIAKININEWS.COM - Hujan deras yang turun selama kurang lebih dua jam pada Selasa, 23 Februari 2021 petang, menyebabkan banjir di seba...
INDONESIAKININEWS.COM - Hujan deras yang turun selama kurang lebih dua jam pada Selasa, 23 Februari 2021 petang, menyebabkan banjir di sebagian kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, menimbulkan genangan di halaman kantor, lantai 1 Gedung B, dan selasar penghubung ke Gedung A.
Di media sosial Twitter, semula banyak yang memojokkan Ganjar Pranowo atas banjir yang terjadi. Pun Semarang menjadi keyword yang trending di Twitter hingga saat ini.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun mengakui jika dirinya salah, usai ada warganet dengan akun Ardian Unknown yang menyoroti Kantor Gubernur Jateng dan Semarang yang banjir.
"Saya yang salah," jawab Ganjar lewat akun Twitter resminya.
Sontak jawaban Ganjar itu menjadi sorotan netizen. Banyak yang memuji Ganjar yang tidak buang badan dan menyalahkan orang lain atau hujan.
"Tumben Gubernur enggak nyalahin hujan atau gubernur sebelumnya," tulis akun Rio Verda.
"Mas Ganjar scara jujur mau mengakuinya dan itu adalah figur pemimpin yg mau ambil tanggung jawab. Di sini mas Ganjar tdk menyelahkan banjir apalagi pemimpin lain. Selamat bertugas, semoga Allah selalu melindungi mas dan kluarga. Aamiin," ulas akun Bang Mus.
Halaman:
Editor: Resti Fitriyani
"Pernyataan gentle seorang pemimpin... terlebih jika ditindak-lanjuti dgn koreksi agar kedepannya tidak terulang kembali... Sebuah tanggungjawab yg berat memang... tapi itu lebih kesatria daripada sekedar melempar kesalahan pada daerah hulu...," ucap Isti Istidharto.
Saat berita ini ditulis, cuitan Ardian Unknown yang menyalahkan Ganjar Pranowo telah dihapus. Cuitan Ganjar ini mendapat 143 reply, 190 retweet dan 709 likes.
Ganjar Pranowo sempat mengecek beberapa area untuk mencari tahu penyebab banjir di kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah di kawasan Jalan Pahlawan, Kota Semarang.
"Agak aneh, pada saat saya masih di Kudus dilapori kondisi kantor banjir itu, aneh menurut saya, karena di bagian parkir itu airnya enggak bisa keluar, itu impossible (tidak mungkin) pasti ada yang tersumbat," katanya.
Setelah melakukan pengecekan, dia mengatakan bahwa tanggul dari pagar pengerjaan proyek gedung DPRD Jawa Tengah dan sedimentasi pada saluran air merupakan faktor penyebab banjir di kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah.
"Pembangunan gedung DPRD ini, ternyata ada tanggul kecil di situ, ada tanggul kecil yang menutup antara gedung ini sampai pagar sana, jadi betul-betul air enggak punya kesempatan lewat," katanya.***
S:BeritaDIY