INDONESIAKININEWS.COM - DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta menantang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk melebarkan K...
INDONESIAKININEWS.COM - DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta menantang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk melebarkan Kali Krukut dengan menertibkan bangunan di Kemang, Jakarta Selatan.
Langkah ini diambil untuk menanggulangi banjir akibat luapan air di Kali Krukut yang ada di sekitar permukiman warga.
Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar mengatakan, pada tahun 2016 Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta telah memiliki rencana untuk melebarkan Kali Krukut menjadi 20 meter.
Rencana pelebaran Kali Krukut ini bersamaan dengan penertiban ratusan bangunan di kawasan Kemang.
Pasalnya, penyempitan Kali Krukut disebabkan oleh banyaknya bangunan yang diduga melanggar tata ruang.
“Pak Anies menjelaskan bahwa banjir di Kemang disebabkan Kali Krukut yang meluap. Berikutnya, apa langkah Pemprov DKI? Apakah Pemprov DKI hanya diam dan meminta warga pasrah? Warga Jakarta butuh solusi, bukan hanya bantuan sosial,” kata Michael berdasarkan keterangannya pada Selasa (23/2/2021).
Menurut Michael, kondisi Kali Krukut memang sempit, di beberapa titik lebarnya hanya 3 sampai 5 meter.
Akibatnya, Kali Krukut tidak mampu menampung aliran air saat terjadi hujan deras.
“Setelah banjir surut, Pak Anies harus tetap bekerja untuk menyelesaikan masalah banjir, jangan bersikap seolah-olah banjir tidak pernah terjadi. Jika penyebab banjir adalah Kali Krukut terlalu sempit, maka sungai harus dilebarkan agar bisa menampung air lebih banyak,” ujarnya.
“Oleh karena itu, Pak Anies harus berani menertibkan bangunan di Kemang yang menghalangi aliran Kali Krukut,” tambah Michael.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, penyebab dari genangan di sisi Jalan Sudirman dikarenakan luapan air dari Kali Krukut.
Di mana aliran Kali Krukut juga meluap bukan hanya di Jalan Sudirman, tetapi juga di Jalan Kemang, Jalan Widya Chandra, serta Jalan Tendean.
Luapan Kali Krukut ini ditengarai menampung pertambahan debit air dari hujan lokal dari kawasan Depok, Jawa Barat.
Artinya, penambahan debit air bukan dari hujan lokal di kawasan Kemang atau Jalan Sudirman, melainkan kawasan antara hulu dan Jakarta.
“Jadi curah hujan yang terjadi di kawasan hulu Kali Krukut yang melintang melintasi Jalan Jendral Sudirman. Di hulunya terjadi curah hujan yang sangat tinggi tercatat 136 mm/hari,” kata Anies berdasarkan keterangan yang diterima pada Sabtu (20/2/2021) malam.
Anies melanjutkan, lintas airnya kemudian melewati dua sungai, satu kali Mampang dan dua Kali Krukut.
Kedua aliran kali itu bertemu di belakang LIPI hingga mengalir ke Sudirman.
Karena itu genangan di Jalan Sudirman tepatnya di depan Universitas Atmajaya karena dampak dari air kiriman dari kawasan tengah sekitar Depok.
“Biasanya kalau hujannya di pegunungan (Daerah Bogor) airnya akan lewat Kali Ciliwung, tapi kalau terjadinya hujan deras di kawasan tengah (sekitar Depok) maka lewat ke sungai aliran tengah, yakni kali Krukut ini,” jelasnya.
s: tribunnews.com