INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menegaskan bakal menindak keras warga yang memarkirkan kendara...
INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menegaskan bakal menindak keras warga yang memarkirkan kendaraan sembarangan terutama di lahan-lahan parkir liar.
Dia mengancam bakal menderek dan mencabut pentil kendaraan yang kedapatan menggunakan jasa parkir liar.
Politisi Gerindra ini mengakui, bisnis parkir liar sekarang ini marak terjadi, di satu sisi pihaknya juga kewalahan mendeteksi lahan parkir ilegal yang tersebar di Ibu Kota.
"Masih banyak pengendara menggunakan jasa perparkiran liar akibatnya bisnis lahan parkir tidak terpantau dengan jelas jaminan keamanan bagi kendaraan tidak ada," kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (25/2/2021).
Ariza mengaku, gara-gara bisnis parkir liar yang tumbuh subur di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta rugi banyak. Sebab, pendapatan Pemda dari jasa parkir kian merosot setiap tahunnya.
Bahkan pada tahun 2020, pendapatan dari pajak parkir merosot hingga 50 persen.
"Pendapatan pajak parkir turun menjadi Rp352 miliar (turun 50 persen)” ujarnya.
Pada tahun 2020, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan besaran pajak perparkiran mencapai Rp837 miliar. Namun hingga tutup buku, nilai pajak yang diterima baru sampai setengah saja dari total target.
"Pemprov DKI dan DPRD menilai potensi penerimaan pajak dari parkir sebenarnya bisa mencapai Rp 837 miliar per tahun hal ini berdasarkan pada jumlah rata-rata kendaraan bermotor yang melintas di jalan ibu kota di masa pandemi ini tahun 2020," katanya lagi.
Bukan baru pada tahun 2020, Ariza mengatakan, pada 2019 yang lalu pendapatan pajak perparkiran juga merosot jauh dari target, dia mengatakan, data Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2019, DKI memperoleh Rp525 miliar.
"Berdasarkan data APBD perubahan 2019 pendapatan dari sisi pajak perparkiran sangat besar yaitu Rp532 miliar dari target Rp 525 miliar," tuntasnya.
s: akurat.co