INDONESIAKININEWS.COM - Jumlah sumur resapan yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai upaya menanggulangi banjir tahunan di Ib...
INDONESIAKININEWS.COM - Jumlah sumur resapan yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai upaya menanggulangi banjir tahunan di Ibu Kota masih jauh dari target yang ditentukan.
Hal ini kemudian menjadi sorotan di DPRD DKI Jakarta setelah banjir besar kembali menerjang Jakarta pada Sabtu (20/2/2021) lalu.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kemudian mengklarifikasi hal ini. Dia mengatakan target jumlah sumur resapan itu bukan untuk dikebut dalam satu periode kepemimpinan Anies Baswedan di Ibu Kota, namun program itu dicanangkan untuk dikerjakan secara berkesinambungan yang bisa saja tuntas setelah berakhirnya masa jabatan Anies Baswedan.
“Perlu kami jelaskan kembali, terget itu untuk kebutuhan, bukan harus dipenuhi dalam 5 tahun atau dalam 1 tahun. Sama juga dengan kebutuhan MRT umpamanya, 230 km. apa bisa selesai 2 periode? tidak, perlu waktu. Jadi kita ini punya perencanaan jangka panjang. dalam jangka panjang, kebutuhan sumur resapan itu Mungkin 2, 3, 4 periode ke depan (baru selesai). Memang ini membutuhkan waktu,” kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (23/2/2021).
Walau Ariza mengklaim sumur resapan yang digagas Anies Baswedan ini bakal dikerjakan secara estafet dalam beberapa periode namun yang jelas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2017-2022 Anies Baswedan percaya diri mengatakan, mampu membangun sebanyak 1,8 juta sumur resapan di Jakarta hingga tahun 2022 mendatang atau hingga akhir dia purna jabatan di DKI. Artinya jumlah sumur resapan tersebut harus dituntaskan dalam satu periode saja.
Hingga tahun 2020, jumlah sumur resapan yang sudah dibangun baru mencapai, 2.974 sumur resapan saja. Pada 2021 belum ada pembangunan lagi.
Jika berpatokan pada target dalam RPJMD, maka jumlah sumur resapan yang sudah dibangun masih terlampau sedikit, dan sisanya harus dikebut dalam waktu setahun.
Ariza kemudian beralih, pembangunan sumur resapan itu tidak hanya dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun pihak lain juga dilibatkan dalam upaya penanggulangan bencana banjir Jakarta ini.
“Namun demikian 1,8 juta sumur resapan ini tidak hanya dikerjakan oleh pemprov, tapi juga dikerjakan oleh pihak swasta yang bertanggung jawab. developer, pemilik gedung, pemilik apartemen, perkantoran, industri dan sebagainya,”tuturnya.
Demi mengejar target yang telah dijanjikan, Ariza juga meminta bantuan warga DKI untuk ikut membangun sumur resapan di pekarangan rumah mereka masing-masing demi meminimalkan potensi banjir yang masih menjadi ancaman serius warga Jakarta setiap musim penghujan.
“Kemudian juga harus dapat dukungan dari pihak warga setiap warga nanti kita minta juga membangun sumur resapan di rumah masing-masing terlebih di daerah yang berpotensi banjir,” tukasnya.
S:Akurat