$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

Arsitek Masjid Istiqlal Seorang Non Muslim, Ternyata Gunakan Nama Samaran, Disuruh Bung Karno

INDONESIAKININEWS.COM -  MASJID Istiqlal, memiliki sejarah unik dari arsiteknya. Masjid ini salah satu dari 10 masjid terbesar kapasitasnya ...



INDONESIAKININEWS.COM - MASJID Istiqlal, memiliki sejarah unik dari arsiteknya. Masjid ini salah satu dari 10 masjid terbesar kapasitasnya di dunia yang dapat menampung lebih dari 200.000 jamaah.

Masjid Istiqlal berdiri pada 22 Februari 1978 atau 43 tahun yang lalu. Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat.

Bangunan utama terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Bangunan utama itu dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Memiliki menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut Selatan selasar masjid.

Masjid ini dianggap sebagai simbol toleransi antaragama. Makna toleransi yang dilekatkan kepada Masjid Istiqlal tak cuma karena berlokasi di seberang Gereja Katedral di Jakarta Pusat.

Alasan lain adalah sosok di balik perancang desain Masjid Istiqlal bernama Friedrich Silaban. Seorang Nasrani. Bagaimana bisa?

Jakarta Tourism menjelaskan, Friedrich adalah seorang Kristen Prostestan yang dipilih oleh Presiden Soekarno untuk merancang Masjid Istiqlal. Pemilihan tersebut terjadi lewat sayembara oleh Soekarno pada 1955.

Putra Friedrich, Panogu Silaban, mengisahkan awal mula sang ayah memutuskan untuk ikut sayembara tersebut. Dia menjelaskan bahwa Friedrich, yang memiliki kedekatan ke Soekarno, meminta izin sang Presiden untuk turut berpartisipasi pada sayembara.

"Dia (Friedrich) pernah bertanya kepada Soekarno langsung: 'Ini mau ngadain sayembara Istiqlal loh? Saya ikut enggak ya?' Mereka memang dekat ya. Lalu (Soekarno jawab): 'Tapi kalau ikut harus pakai nama samaran. Kalau enggak, enggak ada yang mau milih'," kata Panogu dalam wawancara dengan tayangan SINGKAP Kompas TV pada akhir Februari 2018.

Panogu mengungkapkan, ayahnya memang kerap mengikuti sayembara dengan nama samaran berupa moto.

"Setiap kali sayembara itu pakai nama-nama samaran, motto istilahnya. Pernah ada satu sayembara, (Friedrich) pakai (nama) 'Bhinneka Tunggal Ika' motonya. Juga pernah pakai 'Kemakmuran'. Lalu, untuk Istiqlal ini motonya 'Ketuhanan'," paparnya.

Terbuang di Rezim Orde Baru

Friedrich Silaban, salah satu arsitek andalan Presiden Soekarno dalam merancang bangunan monumental Indonesia pasca kemerdekaan, harus hidup susah di masa tuanya. Ini terjadi lantaran sosok yang dekat dengan presiden pertama Indonesia itu dipinggirkan oleh rezim Orde Baru.

Rezim di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto tersebut ingin menghapuskan semua hal terkait dengan rezim Soekarno, seperti tertuang dalam buku Rumah Silaban terbitan mAAN Indonesia Publishing.

"Kemungkinan hal ini (kedekatannya dengan Soekarno) yang menyebabkan posisi Silaban sebagai arsitek tersisihkan," tulis buku tersebut.

Pria yang bekerja di Departemen Pekerjaan Umum pada 1957-1965 ini mengalami kesulitan finansial di masa pensiunnya, karena tak kunjung mendapatkan penghasilan tambahan. Upah pensiunannya tidak cukup untuk menghidupi keluarganya yang besar.

Pria dengan 10 anak ini kemudian mencoba melamar ke PBB, terlihat dari isi suratnya yang ditujukan pada Alvaro Ortega, Kepala Penasihan Bangunan Inter-regional PBB. Namun, diketahui bahwa lamaran kerja Silaban tidak diterima karena tidak ada lowongan yang tersedia pada saat itu. Ironisnya, Silaban yang mampu menerjemahkan visi Soekarno akan bangunan modern yang monumental, menjadi arsitek favorit presiden tersebut.

Di masa keemasannya, pada tahun 1957- 1964, Silaban merancang bangunan-bangunan monumental Indonesia, termasuk Masjid Istiqlal dan Bank Indonesia. Setelah tahun 1965, karirnya meredup seiring lengsernya Soekarno dari jabatan presiden.

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1960-an juga memperparah masa paceklik yang dialami Silaban. Baru pada tahun 1978 seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia, Silaban kembali menerima berbagai penugasan meskipun tidak dengan intesitas yang sama seperti sebelum tahun 1965.

Ia merancang berbagai rumah tinggal pribadi di Bogor dan Jakarta, seperti dijelaskan dalam jurnal "Biografi Friedrich Silaban Perancang Arsitektur Masjid Istiqlal" karya Ojak Pasu P Simamora, Bedriati Ibrahim, dan Bunari dari Universitas Riau.

"Pekerjaan yang paling besar yang Friedrich Silaban terima pada masa ini adalah perancangan gedung Universitas HKBP Nommensen di Medan pada tahun 1981-1982," tulis jurnal tersebut.

Sakit-Sakitan

Jurnal "Biografi Friedrich Silaban Perancang Arsitektur Masjid Istiqlal" mengungkapkan bahwa Silaban mulai mengalami kemunduran kesehatan pada 1983. Di antara penyakit yang dideritanya adalah gangguang fungsi kandung kemih, maag, dan kelainan darah. Pada kurun waktu Juni hingga Juli 1983, ia secara rutin memeriksakan diri di laboratorium klinis dan memonitor komposisi kandungan hemoglobin pada darahnya yang kian berkurang. Dia sempat menjalani pengobatan di Singapura, namun kondisinya tetap melemah.

Di akhir 1983, ia dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, karena terjatuh. Kondisinya semakin memburuk di tahun-tahun berikutnya. Pada hari Minggu, 13 Mei 1984, Silaban terpaksa dilarikan kembali ke RSPAD karena mengalami sakit perut disertai dengan muntah-muntah. Setelah itu kondisinya memburuk selama beberapa jam.

"Friedrich Silaban akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada hari Senin, 14 Mei 1984, pada pukul 2 dini hari," tulis jurnal tersebut.


s: tribunnews.com


Name

Berita,24012,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,1003,Kesehatan,29,Nasional,23044,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: Arsitek Masjid Istiqlal Seorang Non Muslim, Ternyata Gunakan Nama Samaran, Disuruh Bung Karno
Arsitek Masjid Istiqlal Seorang Non Muslim, Ternyata Gunakan Nama Samaran, Disuruh Bung Karno
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAX9fK7nNVcqnNpOiYg68OH6gqmVbIiFTQIKyyHaiGA9xvflfSYsxLraAPx4FpPTIkl0iyCpFdMoDEyhLj902DqnfTe8kziURDpxdOn8t3w0L7rnBc9uX59BmJbEEBehLjyuIvZACacjtp/w640-h360/445104ad8f6554857b8ea15aef3839e6.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAX9fK7nNVcqnNpOiYg68OH6gqmVbIiFTQIKyyHaiGA9xvflfSYsxLraAPx4FpPTIkl0iyCpFdMoDEyhLj902DqnfTe8kziURDpxdOn8t3w0L7rnBc9uX59BmJbEEBehLjyuIvZACacjtp/s72-w640-c-h360/445104ad8f6554857b8ea15aef3839e6.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2021/02/arsitek-masjid-istiqlal-seorang-non.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2021/02/arsitek-masjid-istiqlal-seorang-non.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy