INDONESIAKININEWS.COM - Banjir mengepung sejumlah wilayah DKI Jakarta hingga Jumat (5/2/2021) setelah hujan mengguyur Ibu Kota sejak tadi m...
INDONESIAKININEWS.COM - Banjir mengepung sejumlah wilayah DKI Jakarta hingga Jumat (5/2/2021) setelah hujan mengguyur Ibu Kota sejak tadi malam. Padahal Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta sebelumnya mengklaim, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menyiapkan sejumlah mitigasi untuk menghadapi bencana tahunan ini.
Tercatat sebanyak 13 wilayah di Jakarta pada Jumat pagi terendam. Wilayah yang terdampak ini tersebar di lima Kelurahan di DKI Jakarta dengan ketinggian muka air 31 sentimeter hingga 150 sentimeter.
Demikian informasi dari aplikasi Jakarta Kini (JAKI). Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta masih belum memberi keterangan hingga saat ini.
Berikut 13 wilayah di DKI yang terendam banjir:
1). RW 01, Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ketinggian 71-150 cm;
2). RW 06, Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, ketinggian 31-70 cm;
3). RW 07, Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, ketinggian 71-150 cm;
4). RW 03, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, ketinggian 31-70 cm;
5). RW 05, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, ketinggian 31-70 cm;
6). RW 06, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, ketinggian 31-70 cm;
7). RW 08, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, ketinggian 31-70 cm;
8). RW 07, Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, ketinggian 31-70 cm;
9). RW 11, Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, ketinggian 31-70 cm;
10). RW 04, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, ketinggian 71-150 cm;
11). RW 05, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, ketinggian 71-150 cm;
12). RW 07, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, ketinggian 31-70 cm;
13). RW 08, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, ketinggian 31-70 cm.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Dudi Gardesi mengaku, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah, setidaknya mereka telah melakukan lima mitigasi demi memperkecil kemungkinan banjir, seperti gerebek lumpur, pengelolaan air hujan (Drainase Vertikal), pemeliharaan pompa, penanganan banjir rob melalui National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau tanggul dan Pengelolaan Sistem Polder.
Gerebek lumpur atau pengangkatan sedimen untuk memperluas daya tampung sungai dan waduk kata Dudi telah dilakukan di berbagai tempat. Hingga tahun 2020, sudah ada 23 waduk yang dikeruk dengan volume pengerukan 446402,95 m3. Lalu, untuk pengerukan kali, total sebanyak 93 lokasi, dengan volume pengerukan 279967,493 m3. Sementara itu, saluran penghubung yang sudah dikeruk sebanyak 390 saluran, dengan volume pengerukan 121002,6 m3.
Sementara untuk pembangunan drainase vertikal (sumur resapan) yang dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan unsur-unsur terkait di wilayah dan melibatkan masyarakat. Hingga 31 Desember 2020, telah tersedia 2.974 titik drainase vertikal di 777 lokasi, seperti di RPTRA, Gedung Pemda, Sekolah, Taman Kota, dan Masjid.
Selain itu, untuk penanganan banjir rob melalui NCICD, Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta telah menentukan lokasi prioritas pembangunan tanggul pantai, yaitu Kamal Muara, Kali Blencong, Kali Adem-Muara Angke, Pantai Muara, Sunda Kelapa, dan Tanjung Priok. Saat ini telah terbangun sepanjang 12,6 Km tanggul pantai.
Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta juga telah menyiapkan 487 pompa stationer di 178 lokasi, 175 pompa mobile di 5 wilayah, 257 alat berat, 465 dump truck, 36 pintu air, dan 8.101 personel (Pasukan Biru).
Selain itu, untuk pembangunan atau rehabilitasi sistem polder pada 2021-2022.
S:Akurat