INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin menolak Tan Malaka diulas dalam buku sejarah...
INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin menolak Tan Malaka diulas dalam buku sejarah sebagai pahlawan nasional.
Menurutnya, pemikiran Tan Malaka cenderung ke arah komunis.
"Kita menolak, karena masih diduga kuat komunis," kata Novel seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (4/1/2021).
Novel menilai Tan Malaka tidak patut dijadikan pahlawan nasional. Ia kemudian menyamakan posisi Tan Malaka dengan Barisan Pertahanan Tionghoa (Pao An Tui) yang didirikan pada tahun 1947.
Ia menyebut keduanya memiliki posisi yang sama kontroversialnya dalam sejarah Indonesia.
"Padahal ulama dan umat Islam jelas menolak karena diduga umas Islam ini yang menjadi korban pembantaian yang dilakukan oleh Pao An Thui," ujarnya.
Sebelumnya, pihak keluarga meminta agar peran Tan Malaka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dipelajari disekolah-sekolah.
Mereka menilai perjuangan dan cara pikir Tan Malaka sangat penting untuk dikenang dalam kurikulum pendidikan Sejarah.
S:Jitunews