INDONESIAKININEWS.COM - Menyusul laporan menghilangnya konglomerat China Jack Ma, sebuah video rupanya telah meramalkan kejadian ini sejak ...
INDONESIAKININEWS.COM - Menyusul laporan menghilangnya konglomerat China Jack Ma, sebuah video rupanya telah meramalkan kejadian ini sejak September 2019. Dalam video yang viral di media sosial itu, ia diprediksi akan berakhir dibunuh atau dipenjara.
Pendiri Alibaba dan Ant Group ini dikabarkan tak lagi terlihat di depan umum lebih dari 2 bulan. Ia juga tidak tampil sebagai juri di final acara TV miliknya, Africa's Business Heroes.
Jack Ma pernah menjadi orang terkaya di China dan saat ini berada di peringkat 25 Indeks Miliarder Bloomberg. Kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai lebih dari USD 50 miliar. Ia dijadwalkan tampil di final kontes kewirausahaan televisi, tetapi digantikan oleh Lucy Peng, seorang eksekutif di Alibaba, perusahaan loka pasar terbesar di China.
Menurut Financial Times, absennya Ma dari acara itu disebabkan jadwal yang bertabrakan. Namun, salah satu kontestan yang mencapai final setelah sebelumnya dinilai oleh Ma di awal musim menambahkan informasinya.
"Ada sesuatu yang terjadi di China dengan Jack Ma atau semacamnya, jadi Peng yang masuk," ungkapnya.
Menghilangnya Ma pun memicu spekulasi terkait dengan pidato yang disampaikannya di Shanghai pada bulan Oktober. Saat itu, ia mengkritik aturan perbankan China dan menyerukan perubahan.
"Sistem keuangan saat ini merupakan warisan dari Era Industri. Kita harus menyiapkan yang baru untuk generasi berikutnya dan anak muda. Kita harus mereformasi sistem saat ini," serunya.
Setelah Ma dilaporkan menghilang dari pandangan publik, viral beredar video wawancara pada September 2019 yang memicu warganet berspekulasi soal apa yang terjadi pada Ma.
Video itu menampilkan Guo Wengui, buronan yang melarikan diri dari China pada 2014 dan mengklaim telah mengungkapkan detail dugaan korupsi di Negeri Tirai Bambu. Ia mengatakan kepada Real Vision bahwa ada 2 kemungkinan akhir Ma di masa depan usai meninggalkan Alibaba pada September 2019.
"Bagi semua konglomerat China, hanya ada 2 jalan: penjara atau mati," prediksinya.
Pewawancara Kyle Bass lantas menegaskan kembali pernyataan Guo.
"Jadi ia akan masuk penjara atau ia akan dibunuh," ulang Bass.
Wengui lantas mencatat bagaimana keterlibatan Ma dalam perusahaan swasta Ant Financial menyebabkan masalah besar bagi China. Pasalnya, hal itu menantang sistem perbankan negara tersebut, sedangkan China ingin 'mengambil kembali' perusahaan yang kini dikenal sebagai Ant Group, afiliasi dari Grup Alibaba Ma.
Pada bulan Desember, regulator China meluncurkan penyelidikan antimonopoli ke Alibaba. Sebelumnya, otoritas memperkenalkan peraturan keuangan yang lebih ketat yang mencegah Ant Group meluncurkan penawaran umum perdana (IPO) terbesar di dunia tak lama usai pidato Ma di Shanghai.
Ma sendiri terakhir kali berkicau di Twitter pada 10 Oktober 2020. Saat itu, ia mengunggah kolaborasinya dengan Pangeran William dan investor global lainnya sebagai bagian dari proyek The Earthshot Prize.
s: akurat.co